Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan intervensi berupa pemberian berbagai bantuan kepada 8.000 masyarakat yang tergolong miskin ekstrem untuk mengatasi persoalan tersebut.
Kepala Dinas Sosial Konawe Selatan Agustiani Melamba saat dihubungi di Kendari, Jumat, mengatakan intervensi yang dimaksud berupa pemberian bantuan stimulan, seperti bantuan langsung tunai (BLT), bantuan pangan, dan kesehatan.
"Ini kita lakukan guna menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang ada di Konawe Selatan sehingga dari angka 8.000 yang tergolong miskin ekstrem menjadi tidak ada lagi," ujarnya
Dinsos Konsel sudah melakukan rapat koordinasi dengan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan terkait dengan data warga yang masuk kategori tersebut.
Berdasarkan data yang dipastikan benar, katanya, membuat pelaksanaan intervensi bantuan tersebut tepat sasaran.
Terkait dengan data kemiskinan ekstrim di Konawe Selatan yang mengalami kenaikan, Melamba mengatakan, ada kekeliruan data, sedangkan yang terbaru sebenarnya belum disampaikan ke pemerintah provinsi sehingga data tidak terintegrasi ke pusat.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam menangani isu kemiskinan guna menciptakan program yang lebih efektif dan berkelanjutan.
"Jadi target kita di tiga bulan ke depan ini, masalah ini bisa dituntaskan dengan kolaborasi semua pihak terkait," katanya.
Kepala Dinas Sosial Konawe Selatan Agustiani Melamba saat dihubungi di Kendari, Jumat, mengatakan intervensi yang dimaksud berupa pemberian bantuan stimulan, seperti bantuan langsung tunai (BLT), bantuan pangan, dan kesehatan.
"Ini kita lakukan guna menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang ada di Konawe Selatan sehingga dari angka 8.000 yang tergolong miskin ekstrem menjadi tidak ada lagi," ujarnya
Dinsos Konsel sudah melakukan rapat koordinasi dengan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan terkait dengan data warga yang masuk kategori tersebut.
Berdasarkan data yang dipastikan benar, katanya, membuat pelaksanaan intervensi bantuan tersebut tepat sasaran.
Terkait dengan data kemiskinan ekstrim di Konawe Selatan yang mengalami kenaikan, Melamba mengatakan, ada kekeliruan data, sedangkan yang terbaru sebenarnya belum disampaikan ke pemerintah provinsi sehingga data tidak terintegrasi ke pusat.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam menangani isu kemiskinan guna menciptakan program yang lebih efektif dan berkelanjutan.
"Jadi target kita di tiga bulan ke depan ini, masalah ini bisa dituntaskan dengan kolaborasi semua pihak terkait," katanya.