Kendari (ANTARA) - Komando Distrik Militer atau Kodim 1413/Buton, Sulawesi Tenggara, mengamankan sejumlah meriam eks Kesultanan Buton di beberapa lokasi yang diduga terbengkalai.
Komandan Kodim 1413/Buton, Letkol Inf Ketut Janji, di Baubau, Rabu, menjelaskan, pihaknya mengamankan barang cagar budaya tersebut sebagai bentuk perhatian, karena berada di tempat tidak selayaknya.
"Makanya kami amankan. Kalau memang suatu saat nanti dari kesultanan mau menggunakan barang itu kami persilakan diambil, kami cuma memberi perhatian saja barang-barang itu," ujar Dandim.
Didampingi Kapitalao Sukanaeo Lembaga Adat Kesultanan Buton, La Ode Arifin, Dandim Ketut Janji mengatakan bahwa tujuan diamankannya meriam tersebut untuk dirawat, dibersihkan, bahkan sebelumnya, pihaknya juga sudah melapor ke pemerintah daerah.
"Sebelum mengambil meriam itu sudah melaporkan. Pastinya kami menyurat dan komunikasikan dengan pihak pemerintah. Kami juga tidak langsung melakukan hal itu," ujarnya kepada sejumlah media.
Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah meriam yang diamankan itu tidak akan dibawa keluar dari wilayah Buton, pihaknya hanya mengamankan di Makodim.
"Jadi kami tidak bawa kemana-mana barang itu, itu kan adat, apapun kami sangat menghargai adat itu. Apabila juga kami akan menggunakan barang tersebut tentunya akan melaporkan ke lembaga Kesultanan dan Pemda. Bila dari masyarakat tidak menerima akan hal itu, kami kembalikan lagi ke tempatnya, nggak ada masalah," ujarnya.
Sementara itu, Kapitalao Sukanaeo Lembaga Adat Kesultanan Buton, La Ode Arifin mengatakan bahwa pihaknya saat mendengar informasi barang inventaris eks Kesultanan Buton tersebut kaget dan langsung mengutuk keras. Namun setelah pihaknya melakukan konfirmasi ke pihak Kodim Buton bahwa hanya menampung yang terbengkalai, tidak mengambil yang sudah terpasang.
"Dan untuk ditampung disini kami sangat berterima kasih, dan rupanya pengumpulan itu sudah seizin oleh walikota. Kami dari kesultanan sudah kelar apa yang disampaikan pak Dandim," katanya.
Ia juga mengaku pihaknya menyetujui meriam-meriam itu diamankan di Makodim, karena perangkat kesultanan buton belum ada tempat untuk menyimpan itu. Tapi ke depan bila yang ada terkumpul dibutuhkan dapat diambil kembali.
"Tadi saya dengan beliau (Dandim) sudah buat kesepakatan silahkan, misalnya kami butuhkan untuk pembangunan rumah jabatan sultan dan untuk di patung Oputa Yi Koo sudah disepakati tadi," ujarnya.
Total meriam yang telah diangkut sebanyak tiga unit, masing-masing sebelumnya berada Waramosio, Kelurahan Kadolomoko, dan di sekitar Kelurahan Wajo. Kondisi ketiga meriam tersebut tidak terawat dan diletakan begitu saja diatas tanah.
Komandan Kodim 1413/Buton, Letkol Inf Ketut Janji, di Baubau, Rabu, menjelaskan, pihaknya mengamankan barang cagar budaya tersebut sebagai bentuk perhatian, karena berada di tempat tidak selayaknya.
"Makanya kami amankan. Kalau memang suatu saat nanti dari kesultanan mau menggunakan barang itu kami persilakan diambil, kami cuma memberi perhatian saja barang-barang itu," ujar Dandim.
Didampingi Kapitalao Sukanaeo Lembaga Adat Kesultanan Buton, La Ode Arifin, Dandim Ketut Janji mengatakan bahwa tujuan diamankannya meriam tersebut untuk dirawat, dibersihkan, bahkan sebelumnya, pihaknya juga sudah melapor ke pemerintah daerah.
"Sebelum mengambil meriam itu sudah melaporkan. Pastinya kami menyurat dan komunikasikan dengan pihak pemerintah. Kami juga tidak langsung melakukan hal itu," ujarnya kepada sejumlah media.
Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah meriam yang diamankan itu tidak akan dibawa keluar dari wilayah Buton, pihaknya hanya mengamankan di Makodim.
"Jadi kami tidak bawa kemana-mana barang itu, itu kan adat, apapun kami sangat menghargai adat itu. Apabila juga kami akan menggunakan barang tersebut tentunya akan melaporkan ke lembaga Kesultanan dan Pemda. Bila dari masyarakat tidak menerima akan hal itu, kami kembalikan lagi ke tempatnya, nggak ada masalah," ujarnya.
Sementara itu, Kapitalao Sukanaeo Lembaga Adat Kesultanan Buton, La Ode Arifin mengatakan bahwa pihaknya saat mendengar informasi barang inventaris eks Kesultanan Buton tersebut kaget dan langsung mengutuk keras. Namun setelah pihaknya melakukan konfirmasi ke pihak Kodim Buton bahwa hanya menampung yang terbengkalai, tidak mengambil yang sudah terpasang.
"Dan untuk ditampung disini kami sangat berterima kasih, dan rupanya pengumpulan itu sudah seizin oleh walikota. Kami dari kesultanan sudah kelar apa yang disampaikan pak Dandim," katanya.
Ia juga mengaku pihaknya menyetujui meriam-meriam itu diamankan di Makodim, karena perangkat kesultanan buton belum ada tempat untuk menyimpan itu. Tapi ke depan bila yang ada terkumpul dibutuhkan dapat diambil kembali.
"Tadi saya dengan beliau (Dandim) sudah buat kesepakatan silahkan, misalnya kami butuhkan untuk pembangunan rumah jabatan sultan dan untuk di patung Oputa Yi Koo sudah disepakati tadi," ujarnya.
Total meriam yang telah diangkut sebanyak tiga unit, masing-masing sebelumnya berada Waramosio, Kelurahan Kadolomoko, dan di sekitar Kelurahan Wajo. Kondisi ketiga meriam tersebut tidak terawat dan diletakan begitu saja diatas tanah.