Kendari (ANTARA) - Tim Penyelamat Pos SAR Baubau mengevakuasi 30 penumpang Kapal Rakyat Q Ekspress yang mengalami kecelakaan di sekitar Perairan Batauga, Pulau Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah, Kamis malam, mengatakan informasi kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh salah seorang penumpang kapal Bernama Sakri, pada pukul 11.25 WITA.
"Dia melaporkan bahwa telah terjadi kecelakaan kapal, yakni Kapal Rakyat Q Express dengan jumlah muatan 36 orang yang mengalami kebocoran pada haluan kapal di sekitar perairan Batauga Pulau Batu Atas," kata Muhammad Arafah.
Berbekal informasi tersebut, pihaknya kemudian memberangkatkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menuju lokasi yang dilaporkan untuk memberikan bantuan SAR, pada pukul 11.40 WITA.
"Jarak lokasi kejadian dengan Pelabuhan Murhum Baubau sekitar 26,7 mil laut," ujarnya.
Muhammad Arafah menyampaikan bahwa sekitar pukul 12.17 WITA, tim penyelamat menggunakan perahu karet menemukan kapal tersebut sekitar 10,86 mil laut arah utara Barat Laut dari lokasi kejadian.
"Selanjutnya, tim mendampingi kapal itu ke perairan Desa Masiri, untuk mencari tempat yang aman melakukan perpindahan penumpang, pada pukul 13.36 Wita," ucap Muhammad Arafah.
Dia menjelaskan bahwa sekitar pukul 14.30 WITA, seluruh penumpang dimobilisasi dengan menggunakan perahu karet dari kapal Q Ekspress ke perahu karet 210 dengan membawa penumpang 30 orang menuju Pelabuhan Pulau Batu Atas, dengan Jarak sekitar 35 mil laut dari Perairan Desa Masiri.
"Sedangkan enam orang ABK (anak buah kapal) masih di kapal itu untuk melakukan perbaikan," ucapnya.
Dia mengungkapkan bahwa pada pukul 17.15 Wita, perahu RB 210 tiba di Perairan Pulau Batu Atas. Karena kondisi gelombang yang tidak memungkinkan untuk berlabuh di pelabuhan, maka 30 orang penumpang itu dijemput dengan empat buah perahu untuk dibawa ke darat.
"Dengan telah dievakuasinya para penumpang kapal itu dalam keadaan selamat, operasi SAR terhadap kecelakaan kapal itu dinyatakan selesai dan ditutup," ungkap Muhammad Arafah.*
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah, Kamis malam, mengatakan informasi kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh salah seorang penumpang kapal Bernama Sakri, pada pukul 11.25 WITA.
"Dia melaporkan bahwa telah terjadi kecelakaan kapal, yakni Kapal Rakyat Q Express dengan jumlah muatan 36 orang yang mengalami kebocoran pada haluan kapal di sekitar perairan Batauga Pulau Batu Atas," kata Muhammad Arafah.
Berbekal informasi tersebut, pihaknya kemudian memberangkatkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menuju lokasi yang dilaporkan untuk memberikan bantuan SAR, pada pukul 11.40 WITA.
"Jarak lokasi kejadian dengan Pelabuhan Murhum Baubau sekitar 26,7 mil laut," ujarnya.
Muhammad Arafah menyampaikan bahwa sekitar pukul 12.17 WITA, tim penyelamat menggunakan perahu karet menemukan kapal tersebut sekitar 10,86 mil laut arah utara Barat Laut dari lokasi kejadian.
"Selanjutnya, tim mendampingi kapal itu ke perairan Desa Masiri, untuk mencari tempat yang aman melakukan perpindahan penumpang, pada pukul 13.36 Wita," ucap Muhammad Arafah.
Dia menjelaskan bahwa sekitar pukul 14.30 WITA, seluruh penumpang dimobilisasi dengan menggunakan perahu karet dari kapal Q Ekspress ke perahu karet 210 dengan membawa penumpang 30 orang menuju Pelabuhan Pulau Batu Atas, dengan Jarak sekitar 35 mil laut dari Perairan Desa Masiri.
"Sedangkan enam orang ABK (anak buah kapal) masih di kapal itu untuk melakukan perbaikan," ucapnya.
Dia mengungkapkan bahwa pada pukul 17.15 Wita, perahu RB 210 tiba di Perairan Pulau Batu Atas. Karena kondisi gelombang yang tidak memungkinkan untuk berlabuh di pelabuhan, maka 30 orang penumpang itu dijemput dengan empat buah perahu untuk dibawa ke darat.
"Dengan telah dievakuasinya para penumpang kapal itu dalam keadaan selamat, operasi SAR terhadap kecelakaan kapal itu dinyatakan selesai dan ditutup," ungkap Muhammad Arafah.*