Kendari (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kendari, Sulawesi Tenggara, melaksanakan program pembinaan kemandirian melalui beberapa kegiatan kreatif dan keterampilan bagi warga binaannya sesuai dengan program kerja Kepala Lapas Tapianus Antonio Barus.

Koodinator Hubungan Masyarakat (Humas) Lapas Kelas II A Kendari Mustar Taro di Kendari, Senin, menyebutkan ada dua konsep pembinaan, yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.

Mustar mengatakan bahwa pembinaan kepribadian itu berfokus pada pembentukan karakter seperti kegiatan kerohanian dan pendidikan karakter, sedangkan pembinaan kemandirian itu sifatnya pembentukan kreativitas dan skill.

Dari 843 warga binaan, kata dia, dibagi ke beberapa jenis pembinaan seperti otomotif, pembuatan roti, pabrikasi las, perkebunan, dan perikanan sesuai dengan minatnya masing-masing.

"Jadi, di lapas ini untuk warga binaan yang baru masuk akan dilakukan admisi orientasi untuk di data keahliannya, tetapi pembinaan keterampilan dilakukan setelah melewati sepertiga masa tahanannya," katanya.

Ia menyebutkan salah satu alasan mewajibkan warga binaan untuk mengikuti pembinaan karena rata-rata dari mereka melakukan pelanggaran tidak punya skill sehingga melakukan hal yang melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Namun, lanjut dia, sebaliknya bila keterampilan telah mereka miliki, tetapi tidak disertai dengan akhlak yang baik, bisa terpengaruh ke arah yang tidak benar juga.

"Artinya ketika mereka bebas dari sini mereka sudah punya keterampilan, tetapi tetap juga memiliki akhlak yang baik," katanya.

Hal tersebut, kata dia, agar warga binaan memiliki keseimbangan hidup selama di dalam lapas antara kepribadian dan kemandirian sehingga bisa menjalani hidup dengan baik di tengah masyarakat kelak.

Pewarta : Abdul Azis Senong/Andry Denisah
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024