Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto melaksanakan panen raya berbagai tanaman hortikultura berupa tomat, cabai dan jagung yang merupakan program para siswa di kabupaten Konawe.

"Alhamdulillah, setelah 3 bulan 5 hari yang lalu kita melakukan penanaman di lokasi ini, hari ini hasilnya dapat dinikmati oleh kita semua khususnya para Guru dan Siswa sekolah serta masyarakat sekitar," ucap Pj gubernur saat menghadiri panen raya di SMKN PP 5 Konawe, Rabu.

Pj Gubernur didampingi Pj Bupati Konawe, Kepala Perwakilan BI Sultra, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Perangkat Daerah Pemprov Sultra, Kepala Sekolah, Guru, dan para siswa/siswi.

Panen raya tanaman hortikultura yang di kelola para siswa-siswi SMKN PP 5 Konawe meliputi cabai sebanyak 6000 pohon, tomat 1000 pohon, dan 30.000 jagung.

Pj Gubernur mengatakan bahwa penanaman yang dilakukan bukan sekedar seremonial saja tetapi sekaligus menanamkan nilai-nilai kepada siswa/siswi SMKN PP 5 Konawe.

"Penanaman yang kita lakukan  bukan hanya sekedar seremonial semata, tetapi manfaatnya dapat kita rasakan sekarang. Hal ini juga sekaligus menanamkan nilai-nilai moril dan tanggung jawab bagi generasi penerus kita," katanya.

Ia menambahkan, bahwa informasi dari kepala Perwakilan BI Sultra, bahwa penanaman 2,7 juta bibit hortikultura ini merupakan satu-satunya di Indonesia, kata pj gubernur.

 

Pj.Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto (kanan) bersama Pj Bupati Konawe Harmin Ramba setelah memetik buah jagung hasil tanaman para siswa-siswi di SMK di Konawe, Rabu. (Antara/HO-Humas Adpim Sultra)



Kunjungi Bendungan Ameroro

Dalam rangkaian panen tanaman hortikultura, Pj Gubernur Sultra juga menyempatkan melakukan kunjungan ke Bendungan Ameroro yang merupakan salah satu Proyek Strategi NasIonal (PSN).

Kunjungan kerja Pj Gubernur dilanjutkan dengan meninjau Bendungan Ameroro yang kebetulan bersamaan dengan kunjungan Tim Kunjungan Kerja Dalam Negeri (KKDN) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI di lokasi tersebut. 

"Dilaporkan Pak Pj Gubernur, bendungan Ameroro ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di atas lahan seluas 562,96 ha. Pembangunannya dilakukan selama 3 tahun 1 bulan dan ini termasuk cepat, menelan anggaran kurang lebih 1.5 triliun rupiah," ujar Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Dani.

Dikatakan, sebelumnya, Bendung Ameroro sudah ada sejak tahun 1980an, dimana saat itu bendung dapat mengairi area pertanian seluas 1400 ha, selanjutnya setelah 'diupgrade' menjadi Bendungan Ameroro, diproyeksikan akan dapat mengairi sekitar 3300 ha area pertanian atau naik sekira 120 persen.

Pj Gubernur juga mendapat informasi dari Kepala BWS Sulawesi IV bahwa selama pembangunan Bendungan Ameroro tidak terjadi kecelakaan kerja yang sebabkan fatality case. Andap selanjutnya menyampaikan harapannya semoga bendungan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Alhamdulillah, tadi saya dilaporkan bahwa selama proses pembangunan statusnya zero accident. Saya berharap Bendungan Ameroro ini dapat berikan manfaat yang besar kepada masyarakat sebagai sarana irigasi pertanian," pungkasnya.

Sebagai informasi, ke depan Bendungan Ameroro akan memiliki manfaat sebagai sarana irigasi pertanian, mengairi air baku kurang lebih 511 liter/detik, pengendalian banjir, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) mencapai 1,3 Mega Watt (MW), dan merupakan potensi pariwisata Kabupaten Konawe.

 


Pewarta : Azis Senong
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024