Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menyebutkan, ekonomi Sultra tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,35 persen (c-to-c) atau melambat dibandingkan tahun 2022 yang tumbuh mencapai 5,53 persen.

Pernyataan itu disampaikan Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti saat merilis Pertumbuhan Ekonomi tahun 2023 di ruang Agro kantor BPS Sultra di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, dari sisi  produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,81 persen. Sementara, dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga  (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,64 persen.

lebih jauh Agnes mengatakan, berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2023 mencapai Rp176,18 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp108,15 triliun.

Pada triwulan IV-2023 terhadap triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,25 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 28,25 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,18 persen.

Sementara perbandingan triwulan IV-2023 terhadap triwulan III-2023 pertumbuhan ekonomi Sultra mengalami pertumbuhan sebesar 6,03 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,60 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 27,46 persen.

"Dari sisi produksi, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara tahun 2023 sebesar 23,02 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 46,18 persen," tuturnya.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024