Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan Kabupaten Kolaka dan Konawe telah masuk dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) terhitung mulai Januari 2024.
"Kalau selama ini perhitungan IHK hanya pada dua wilayah di Sultra yakni Kota Kendari dan Kota Baubau, mulai Januari 2024 ini Kabupaten Konawe dan Kolaka juga sudah masuk dalam penghitungan IHK," kata Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti di sela-sela menyampaikan perkembangan beberapa indikator strategis terkini mengenai Inflasi, NTP, Ekspor-impor, TPK dan Transportasi di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan secara nyata, Sulawesi Tenggara pada tahun 2024 ini menorehkan catatan positif dengan mencatat deflasi 0,03 persen dalam penghitungan bulan ke bulan (mtm) dan inflasi sebesar 2,46 persen dalam tingkat tahunan (yoy).
"Dari empat kabupaten kota yang masuk dalam penghitungan IHK, Kota Kendari mengalami deflasi (mtm) sebesar 0,46 persen. Hal itu karena adanya penurunan harga tiket, bawang merah, ikan segar, dan bahan bakar minyak (BBM) serta bahan bakar rumah tangga ukuran 15 kg dan 5 kg," ujar Agnes.
Terjadinya penurunan inflasi di wilayah Kota Kendari, lanjut Agnes yang didampingi Statistik Ahli Madya BPS Sultra Muh.Amin karena adanya kebijakan dan intervensi ekonomi yang tepat oleh pemerintah.
Namun demikian, kata dia, dinamika perekonomian di Sultra terhadap inflasi di beberapa wilayah seperti di Kota Baubau terjadi inflasi tertinggi senilai 3,88 persen yang dipicu naiknya harga komoditas tomat hingga hampir tiga kali lipat.
Kabupaten Konawe dan Kolaka mengalami inflasi terutama karena naiknya harga bawang merah, cabai dan tomat.
Suasan penyampaian rilis terkini mengenai Inflasi, NTP, Ekspor-impor, TPK, dan Transportasi di kantor BPS Sultra Kendari, Kamis. (Foto Antara/Azis Senong)
Di bagian lain, kata Agnes, terkait masalah Nilai tukar petani (NTP) di Sulawesi Tenggara pada periode yang sama di Januari 2024 tercatat 107,83 atau mengalami kenaikan sebesar 1,28 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 106,47.
Sementara mengenai nilai ekspor di bulan Desember 2023 mencapai 458,84 juta dolar AS atau naik 5,51 persen dibanding ekspor November 2023 yang tercatat 434,90 juta dolar.
Sedangkan nilai impor pada periode yang sama mencapai 183,51 juta dolar, naik 8,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kalau selama ini perhitungan IHK hanya pada dua wilayah di Sultra yakni Kota Kendari dan Kota Baubau, mulai Januari 2024 ini Kabupaten Konawe dan Kolaka juga sudah masuk dalam penghitungan IHK," kata Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti di sela-sela menyampaikan perkembangan beberapa indikator strategis terkini mengenai Inflasi, NTP, Ekspor-impor, TPK dan Transportasi di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan secara nyata, Sulawesi Tenggara pada tahun 2024 ini menorehkan catatan positif dengan mencatat deflasi 0,03 persen dalam penghitungan bulan ke bulan (mtm) dan inflasi sebesar 2,46 persen dalam tingkat tahunan (yoy).
"Dari empat kabupaten kota yang masuk dalam penghitungan IHK, Kota Kendari mengalami deflasi (mtm) sebesar 0,46 persen. Hal itu karena adanya penurunan harga tiket, bawang merah, ikan segar, dan bahan bakar minyak (BBM) serta bahan bakar rumah tangga ukuran 15 kg dan 5 kg," ujar Agnes.
Terjadinya penurunan inflasi di wilayah Kota Kendari, lanjut Agnes yang didampingi Statistik Ahli Madya BPS Sultra Muh.Amin karena adanya kebijakan dan intervensi ekonomi yang tepat oleh pemerintah.
Namun demikian, kata dia, dinamika perekonomian di Sultra terhadap inflasi di beberapa wilayah seperti di Kota Baubau terjadi inflasi tertinggi senilai 3,88 persen yang dipicu naiknya harga komoditas tomat hingga hampir tiga kali lipat.
Kabupaten Konawe dan Kolaka mengalami inflasi terutama karena naiknya harga bawang merah, cabai dan tomat.
Di bagian lain, kata Agnes, terkait masalah Nilai tukar petani (NTP) di Sulawesi Tenggara pada periode yang sama di Januari 2024 tercatat 107,83 atau mengalami kenaikan sebesar 1,28 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 106,47.
Sementara mengenai nilai ekspor di bulan Desember 2023 mencapai 458,84 juta dolar AS atau naik 5,51 persen dibanding ekspor November 2023 yang tercatat 434,90 juta dolar.
Sedangkan nilai impor pada periode yang sama mencapai 183,51 juta dolar, naik 8,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya.