Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj) Walikota Kendari, Sulawesi Tenggara Muhammad Yusuf meresmikan blok sayur di Pasar Baruga II Kendari, Jumat.
Muhammad Yusuf mengatakan pembangunan Blok sayur di Pasar Baruga II ini merupakan program pengembangan sarana distribusi perdagangan pasar tradisional di Kota Kendari khususnya di Pasar Baruga Kendari yang berbatasan langsung dengan kabupaten Konawe Selatan.
“Pasar baruga ini salah satu pasar yang strategis karena berbatasan langsung dengan kabupaten lain yaitu Konawe Selatan yang notabene penghasil sayur di Sultra jadi harus kita kembangkan untuk mengakomodir hal tersebut,” kata Muhammad Yusuf.
Pada kesempatan itu, Muhammad Yusuf mengatakan fungsi dari revitalisasi Pasar Baruga II yang menghabiskan anggaran sebesar Rp3 miliar tersebut adalah untuk menampung produk – produk lokal yang kita miliki agar mendapatkan tempat di kota kita sendiri sehingga produk lokal itu bisa menjadi produk unggulan di daerahnya sendiri.
“Revitalisasi pasar tradisional ini merupakan wujud perhatian terhadap masyarakat karena pasar tradisional adalah tempat mencari nafkah bagi sebagian warga kota Kendari,” kata Muhammad Yusuf.
Menurutnya, penting untuk melakukan pengembangan terhadap pasar yang memiliki potensi besar untuk ekonomi daerah serta di sisi lain pengembangan pasar tradisional yang ada ini juga dimaksudkan untuk mengimbangi pembangunan – pembangunan pasar modern seperti mal – mal yang begitu masif di Kota Kendari.
Selain itu, pasar yang sudah ada sejak tahun 1994 ini sudah mengalami beberapa kali pengembangan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yakni pada tahun 2016, 2022 dan 2023 dan direncanakan tahun depan akan Kembali mengalami pembangunan tahap ke tiga hingga tahap ke tuju
Muhammad Yusuf mengatakan pembangunan Blok sayur di Pasar Baruga II ini merupakan program pengembangan sarana distribusi perdagangan pasar tradisional di Kota Kendari khususnya di Pasar Baruga Kendari yang berbatasan langsung dengan kabupaten Konawe Selatan.
“Pasar baruga ini salah satu pasar yang strategis karena berbatasan langsung dengan kabupaten lain yaitu Konawe Selatan yang notabene penghasil sayur di Sultra jadi harus kita kembangkan untuk mengakomodir hal tersebut,” kata Muhammad Yusuf.
Pada kesempatan itu, Muhammad Yusuf mengatakan fungsi dari revitalisasi Pasar Baruga II yang menghabiskan anggaran sebesar Rp3 miliar tersebut adalah untuk menampung produk – produk lokal yang kita miliki agar mendapatkan tempat di kota kita sendiri sehingga produk lokal itu bisa menjadi produk unggulan di daerahnya sendiri.
“Revitalisasi pasar tradisional ini merupakan wujud perhatian terhadap masyarakat karena pasar tradisional adalah tempat mencari nafkah bagi sebagian warga kota Kendari,” kata Muhammad Yusuf.
Menurutnya, penting untuk melakukan pengembangan terhadap pasar yang memiliki potensi besar untuk ekonomi daerah serta di sisi lain pengembangan pasar tradisional yang ada ini juga dimaksudkan untuk mengimbangi pembangunan – pembangunan pasar modern seperti mal – mal yang begitu masif di Kota Kendari.
Selain itu, pasar yang sudah ada sejak tahun 1994 ini sudah mengalami beberapa kali pengembangan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yakni pada tahun 2016, 2022 dan 2023 dan direncanakan tahun depan akan Kembali mengalami pembangunan tahap ke tiga hingga tahap ke tuju