Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan pada Desember 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) 2,58 persen pada gabungan dua kota IHK di Sulawesi Tenggara, dengan IHK sebesar 118,84.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhamad Amin, di Kendari, Selasa menyebutkan, secara month to month (mtm) inflasi gabungan dua kota IHK sebesar 0,47 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 2,58 persen.
Ia mengatakan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yoy antara lain beras, angkutan udara, cabai rawit, rokok kretek filter, mobil, akademi/perguruan tinggi, rokok putih, ikan layang/ikan benggol, emas perhiasan serta sekolah menengah atas.
Di bagian lain, Amin menyebutkan, terkait masalah ekspor dan impor, mantan Kepala BPS Konawe Selatan itu juga menyebutkan, nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada November 2023 mencapai 434,90 juta dolar AS atau turun 11,48 persen dibanding ekspor Oktober 2023 yang tercatat US$491,31 juta.
Sejalan dengan itu, volume ekspor November 2023 tercatat 294,20 ribu ton atau turun 17,57 persen dibanding volume ekspor Oktober 2023 yang tercatat 356,92 ribu ton.
Penurunan terbesar Ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai 56,58 juta dolar (turun 11,64 persen) dimana pada bulan Oktober 2023 sebesar 485,93 juta dolar turun menjadi 429,35 juta dolar di bulan November 2023.
Menurut Sektor, kata dia, ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan yang sama didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 432,98 juta dolar (99,56 persen).
Sementara itu, lanjt Amin, nilai impor Sulawesi Tenggara pada November 2023 mencapai 169,70 juta dolar, naik 34,96 persen dibandingkan Oktober 2023 atau turun 16,83 persen dibandingkan November 2022.
Volume impor November 2023 senilai 497,89 ribu ton, naik 44,70 persen dibandingkan Oktober 2023 atau naik 27,55 persen dibandingkan November 2022.
Adapun neraca perdagangan Sulawesi Tenggara pada November 2023 mengalami surplus 265,21 juta dolar.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhamad Amin, di Kendari, Selasa menyebutkan, secara month to month (mtm) inflasi gabungan dua kota IHK sebesar 0,47 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 2,58 persen.
Ia mengatakan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yoy antara lain beras, angkutan udara, cabai rawit, rokok kretek filter, mobil, akademi/perguruan tinggi, rokok putih, ikan layang/ikan benggol, emas perhiasan serta sekolah menengah atas.
Di bagian lain, Amin menyebutkan, terkait masalah ekspor dan impor, mantan Kepala BPS Konawe Selatan itu juga menyebutkan, nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada November 2023 mencapai 434,90 juta dolar AS atau turun 11,48 persen dibanding ekspor Oktober 2023 yang tercatat US$491,31 juta.
Sejalan dengan itu, volume ekspor November 2023 tercatat 294,20 ribu ton atau turun 17,57 persen dibanding volume ekspor Oktober 2023 yang tercatat 356,92 ribu ton.
Penurunan terbesar Ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai 56,58 juta dolar (turun 11,64 persen) dimana pada bulan Oktober 2023 sebesar 485,93 juta dolar turun menjadi 429,35 juta dolar di bulan November 2023.
Menurut Sektor, kata dia, ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan yang sama didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 432,98 juta dolar (99,56 persen).
Sementara itu, lanjt Amin, nilai impor Sulawesi Tenggara pada November 2023 mencapai 169,70 juta dolar, naik 34,96 persen dibandingkan Oktober 2023 atau turun 16,83 persen dibandingkan November 2022.
Volume impor November 2023 senilai 497,89 ribu ton, naik 44,70 persen dibandingkan Oktober 2023 atau naik 27,55 persen dibandingkan November 2022.
Adapun neraca perdagangan Sulawesi Tenggara pada November 2023 mengalami surplus 265,21 juta dolar.