Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama dengan Putra Sampoerna Foundation (PSF) melakukan seminar Teacher Learning Center (TLC) dalam rangka meningkatkan kompetensi para guru di daerah itu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Yusmin di Kendari Rabu mengatakan, guru-guru yang telah mengikuti pelatihan melalui TLC agar tidak pelit ilmu dan bisa meneruskan kepada anak didiknya di beberapa sekolah.
"Jadi para guru yang dilatih oleh TLC, yang menjadi guru penggerak agar turun ke sekolah-sekolah untuk melalukan praktik kepada guru-guru di setiap sekolah," kata Yusmin.
Mantan kepala Biro Kesra Setda Sultra itu mengatakan akan berkomitmen untuk menganggarkan kepada guru-guru yang akan melakukan pengimbasan praktik baik di sekolah-sekolah lain di luar dari TLC.
"TLC silakan. Tetapi guru-guru yang memiliki kompetensi yang baik silakan melakukan pengimbasan dan dibiayai oleh dinas," katanya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh guru-guru SMA, SMK, dan SLB se Kota Kendari yang terhimpun dalam wadah pelatihan TLC.
Sebelumnya, kepala Program TLC Sultra yang juga mewakili Putra Sampoerna Foundation, Jani Natasari Silulingga mengatakan, sebagai bentuk komitmen dan keberlanjutan program, pihaknya menggelar pelatihan terhadap Kepala Sekolah dan guru-guru di Sulawesi Tenggara dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru yang ada di Sultra.
"Jadi program ini telah berjalan sejak 2021, dan untuk tahun 2023 ini kita fokus pada penguatan sistem yang telah terbangun, saat ini kita bekerja sama dengan delapan sekolah," kata Jani.
Hingga saat ini, TLS telah melakukan sebanyak 16 kali pelatihan dengan diikuti oleh 2.500 guru se Sulawesi Tenggara.
Hasil dari pelatihan ini juga telah mengeluarkan produk modul untuk menjadi pedoman bagi para tenaga pendidik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Yusmin di Kendari Rabu mengatakan, guru-guru yang telah mengikuti pelatihan melalui TLC agar tidak pelit ilmu dan bisa meneruskan kepada anak didiknya di beberapa sekolah.
"Jadi para guru yang dilatih oleh TLC, yang menjadi guru penggerak agar turun ke sekolah-sekolah untuk melalukan praktik kepada guru-guru di setiap sekolah," kata Yusmin.
Mantan kepala Biro Kesra Setda Sultra itu mengatakan akan berkomitmen untuk menganggarkan kepada guru-guru yang akan melakukan pengimbasan praktik baik di sekolah-sekolah lain di luar dari TLC.
"TLC silakan. Tetapi guru-guru yang memiliki kompetensi yang baik silakan melakukan pengimbasan dan dibiayai oleh dinas," katanya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh guru-guru SMA, SMK, dan SLB se Kota Kendari yang terhimpun dalam wadah pelatihan TLC.
Sebelumnya, kepala Program TLC Sultra yang juga mewakili Putra Sampoerna Foundation, Jani Natasari Silulingga mengatakan, sebagai bentuk komitmen dan keberlanjutan program, pihaknya menggelar pelatihan terhadap Kepala Sekolah dan guru-guru di Sulawesi Tenggara dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru yang ada di Sultra.
"Jadi program ini telah berjalan sejak 2021, dan untuk tahun 2023 ini kita fokus pada penguatan sistem yang telah terbangun, saat ini kita bekerja sama dengan delapan sekolah," kata Jani.
Hingga saat ini, TLS telah melakukan sebanyak 16 kali pelatihan dengan diikuti oleh 2.500 guru se Sulawesi Tenggara.
Hasil dari pelatihan ini juga telah mengeluarkan produk modul untuk menjadi pedoman bagi para tenaga pendidik.