Baubau (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, menyampaikan lintasan Labuan-Sawaeya atau yang menghubungkan Buton Utara-Konawe Kepulauan telah resmi beroperasi pada 11 November 2023 dengan dilayani satu unit armada yakni KMP Semumu.
General Manager PT ASDP Cabang Baubau, Jamaluddin, di Baubau, Jumat, mengatakan lintasan Labuan-Sawaeya yang di subsidi dari Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat atau BPTD hanya akan beroperasi sebanyak 20 trip (perjalanan) hingga 31 Desember 2023.
"Kita kontraknya dari 11 November sampai 31 Desember 2023, jadi ASDP kontrak sama pemerintah. Lintasan itu beroperasi hanya sebanyak 20 trip karena anggaran kan masih terbatas apalagi ini sudah akhir tahun. Dan Labuan-Sawaeya itu adalah lintasan subsidi," ujarnya.
Setelah selesai pengoperasian lintasan yang hanya sebulan lebih itu, kata Jamaluddin, maka pada tahun berikutnya kontrak baru akan dibuat lagi selama setahun atau 1 Januari sampai 31 Desember 2024.
"Jadi, kemarin waktu (pengoperasian) perdana itu kita muat ada 10 motor dan penumpang sekitar 20 orang dari Sawaeya ke Labuan. Tapi kedepan itu kalau menurut saya masyarakat Wawonii disana yang mau ke pulau Buton terutama ke Buton Utara bisa lebih menghemat waktu dan biaya," katanya.
Karena, kata dia, apabila perjalanan ke pulau Buton lewat Langara menuju Kendari selama 3 jam lalu melanjutkan Kendari ke Amolengo sekitar 1,5 jam dan menyeberang ke Labuan sekitar 30 menit maka diperkirakan sudah menghabiskan waktu selama 5 jam.
"Sementara dari Labuan ke Sawaeya hanya ditempuh 3 jam. Jadi, disamping biaya tinggi juga memakan waktu lebih lama, karena kan mutar," katanya.
Ia mengatakan, pembukaan lintasan baru tersebut sebagai menjalankan misi pemerintah untuk membuka daerah-daerah terisolasi, karena itu diberikan anggaran dengan dilakukan kontrak untuk melayani masyarakat dilintasan Labuan-Sawaeya tersebut meski masih terbatas tripnya.
Dikatakannya, lintasan Sawaeya menuju Labuan yang jaraknya sekitar 19 mil atau ditempuh dalam 3 jam dilayani KMP Semumu dengan jadwal setiap Senin sore pulang pergi (pp), kemudian armada itu melayani juga di trayek Labuan-Amolengo (Butur-Konsel).
"Diharapkan kedepannya pulau Wawonii ini menjadi magnet bagi masyarakat didaratan, termasuk destinasi wisata yanga da didaerah itu sudah bisa dengan gampang apabila ingin menuju kesana sehingga akan bertambah mobilitas masyarakat yang menuju ke pulau Wawonii (Konkep). Dan diharapkan juga fasilitas ini digunakan supaya disaat pemerintah mengevaluasi itu bisa menambah trip, tetapi kalau dari evaluasi kedepan dan sepertinya kurang dibutuhkan maka bisa saja pemrintah evaluasi mungkin belum dibutuhkan," katanya.
General Manager PT ASDP Cabang Baubau, Jamaluddin, di Baubau, Jumat, mengatakan lintasan Labuan-Sawaeya yang di subsidi dari Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat atau BPTD hanya akan beroperasi sebanyak 20 trip (perjalanan) hingga 31 Desember 2023.
"Kita kontraknya dari 11 November sampai 31 Desember 2023, jadi ASDP kontrak sama pemerintah. Lintasan itu beroperasi hanya sebanyak 20 trip karena anggaran kan masih terbatas apalagi ini sudah akhir tahun. Dan Labuan-Sawaeya itu adalah lintasan subsidi," ujarnya.
Setelah selesai pengoperasian lintasan yang hanya sebulan lebih itu, kata Jamaluddin, maka pada tahun berikutnya kontrak baru akan dibuat lagi selama setahun atau 1 Januari sampai 31 Desember 2024.
"Jadi, kemarin waktu (pengoperasian) perdana itu kita muat ada 10 motor dan penumpang sekitar 20 orang dari Sawaeya ke Labuan. Tapi kedepan itu kalau menurut saya masyarakat Wawonii disana yang mau ke pulau Buton terutama ke Buton Utara bisa lebih menghemat waktu dan biaya," katanya.
Karena, kata dia, apabila perjalanan ke pulau Buton lewat Langara menuju Kendari selama 3 jam lalu melanjutkan Kendari ke Amolengo sekitar 1,5 jam dan menyeberang ke Labuan sekitar 30 menit maka diperkirakan sudah menghabiskan waktu selama 5 jam.
"Sementara dari Labuan ke Sawaeya hanya ditempuh 3 jam. Jadi, disamping biaya tinggi juga memakan waktu lebih lama, karena kan mutar," katanya.
Ia mengatakan, pembukaan lintasan baru tersebut sebagai menjalankan misi pemerintah untuk membuka daerah-daerah terisolasi, karena itu diberikan anggaran dengan dilakukan kontrak untuk melayani masyarakat dilintasan Labuan-Sawaeya tersebut meski masih terbatas tripnya.
Dikatakannya, lintasan Sawaeya menuju Labuan yang jaraknya sekitar 19 mil atau ditempuh dalam 3 jam dilayani KMP Semumu dengan jadwal setiap Senin sore pulang pergi (pp), kemudian armada itu melayani juga di trayek Labuan-Amolengo (Butur-Konsel).
"Diharapkan kedepannya pulau Wawonii ini menjadi magnet bagi masyarakat didaratan, termasuk destinasi wisata yanga da didaerah itu sudah bisa dengan gampang apabila ingin menuju kesana sehingga akan bertambah mobilitas masyarakat yang menuju ke pulau Wawonii (Konkep). Dan diharapkan juga fasilitas ini digunakan supaya disaat pemerintah mengevaluasi itu bisa menambah trip, tetapi kalau dari evaluasi kedepan dan sepertinya kurang dibutuhkan maka bisa saja pemrintah evaluasi mungkin belum dibutuhkan," katanya.