Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa kasus penyakit demam berdarah dengue atau DBD di Kota Kendari sepanjang tahun 2023 sebanyak 219 kasus yang terdapat di sejumlah kecamatan.

Kepala Dinkes Kota Kendari drg. Rahminingrum di Kendari, Rabu, mengatakan berdasarkan data per Oktober 2023, kasus DBD di Kota Kendari tersebut telah menelan korban jiwa setidaknya empat orang meninggal dunia.

"Empat orang meninggal dunia terdapat di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Puuwatu satu orang laki-laki usia 50 tahun, Kecamatan Kadia satu orang perempuan usia 25 tahun, serta Kecamatan Poasia dua orang perempuan 30 tahun dan laki-laki sembilan tahun," kata Rahminingrum.

Sementara untuk jumlah keseluruhan kasus DBD, kata Rahminingrum, terbanyak terdapat di Kecamatan Baruga dengan jumlah kasus sebanyak 34, kemudian Kecamatan Kadia sebanyak 32 kasus, lalu Kecamatan Poasia sebanyak 27 kasus, dan Kecamatan Mandonga sebanyak 26 kasus.

Kemudian juga di Kecamatan Wuawua 20 kasus, Puuwatu 19 kasus, Abeli 17 kasus, Kendari Barat 15 kasus, Kambu 14 kasus, Kendari 11 kasus, dan Kecamatan Nambo sebanyak empat kasus DBD,.

Dia juga mengajak masyarakat setempat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna memberantas DBD. Selain itu, masyarakat juga diminta melakukan 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

"Menjaga lingkungan dan membersihkan rumah sendiri, baik di dalam maupun di luar rumah itu penting untuk mencegah DBD, termasuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta terapkan 3M plus," kata Rahminingrum.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat Kota Kendari untuk selalu mewaspadai tempat-tempat yang berpotensi menjadi penyebaran DBD.*

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024