Kendari, Sultra (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra akan melibatkan 132 ribu siswa untuk menanam cabai, tomat, dan bawang merah di halaman sekolah masing-masing dalam menyambut Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November 2023.
"Program tanam cabai, tomat, dan bawang bagi siswa ini, sekaligus sebagai upaya untuk menekan laju inflasi di Sultra," kata Kadis Dikbud Sultra Yusmin di Kendari, Sultra, Kamis.
Ia mengatakan program penanaman cabai, tomat, dan bawang merah, merupakan kelanjutan yang sudah pernah dilakukan di sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri dan swasta di Kabupaten Konawe, Kepulauan Buton, Kolaka, dan beberapa SMU dan SLB lainnya dengan hasil panen cabai dan tomat mencapai ratusan kilogram per sekolah.
"Bila lahan sekolah itu terbatas, maka siswa bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah masing-masing dan hasilnya pun untuk orang tua dan keluarga," kata Yusmin.
Yusmin mengatakan pelibatan siswa dan guru dalam program ketahanan pangan, sekaligus menindak lanjuti arahan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto dalam rangka pengendalian penanganan El Nino dan inflasi daerah di "Bumi Anoa" Sulawesi Tenggara.
"Kami sudah menyurati para kepala sekolah di 17 kabupaten kota di Sultra, untuk mempersiapkan persemaian bibit dari tiga jenis tanaman hortikultura itu. Dan, setiap siswa diberi tugas minimal 10 bibit untuk setiap jenis tanaman," ujarnya.
Dikatakan, dengan melakukan persemaian bibit di awal bulan ini, usia bibit ke depan sudah bisa mencapai 20 hari lebih, maka bisa serentak melakukan penanaman pada puncak Hari Guru Nasional, 25 November 2023.
Ia juga mengatakan jumlah siswa SMU/SMK dan SLB saat ini mencapai 132 ribu orang dan ditambah guru dan staf mencapai 13.400 orang, jika setiap siswa menanam cabai 10 sampai 30 pohon, maka hasil panen akan besar.
"Program tanam cabai, tomat, dan bawang bagi siswa ini, sekaligus sebagai upaya untuk menekan laju inflasi di Sultra," kata Kadis Dikbud Sultra Yusmin di Kendari, Sultra, Kamis.
Ia mengatakan program penanaman cabai, tomat, dan bawang merah, merupakan kelanjutan yang sudah pernah dilakukan di sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri dan swasta di Kabupaten Konawe, Kepulauan Buton, Kolaka, dan beberapa SMU dan SLB lainnya dengan hasil panen cabai dan tomat mencapai ratusan kilogram per sekolah.
"Bila lahan sekolah itu terbatas, maka siswa bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah masing-masing dan hasilnya pun untuk orang tua dan keluarga," kata Yusmin.
Yusmin mengatakan pelibatan siswa dan guru dalam program ketahanan pangan, sekaligus menindak lanjuti arahan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto dalam rangka pengendalian penanganan El Nino dan inflasi daerah di "Bumi Anoa" Sulawesi Tenggara.
"Kami sudah menyurati para kepala sekolah di 17 kabupaten kota di Sultra, untuk mempersiapkan persemaian bibit dari tiga jenis tanaman hortikultura itu. Dan, setiap siswa diberi tugas minimal 10 bibit untuk setiap jenis tanaman," ujarnya.
Dikatakan, dengan melakukan persemaian bibit di awal bulan ini, usia bibit ke depan sudah bisa mencapai 20 hari lebih, maka bisa serentak melakukan penanaman pada puncak Hari Guru Nasional, 25 November 2023.
Ia juga mengatakan jumlah siswa SMU/SMK dan SLB saat ini mencapai 132 ribu orang dan ditambah guru dan staf mencapai 13.400 orang, jika setiap siswa menanam cabai 10 sampai 30 pohon, maka hasil panen akan besar.