Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebutkan beberapa titik panas di Wilayah Sultra yang harus diantisipasi bagi masyarakat saat melakukan aktivitas di luar ruangan.

"Potensi titik panas yang dipantau sejak 30 September hingga 2 Oktober 2023 dengan tiga kategori panas yakni rendah, sedang dan tinggi. Bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di luar ruangan agar tetap menjaga dengan tetap melindungi diri dari panas matahari," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim BMKG Kendari Faizal Habibie di Kendari, Senin.

Menurut Faizal, ada beberapa wilayah kabupaten di Sultra yang titik panas (hotspot) masuk dalam kategori tinggi, sehingga bagi orang yang melakukan aktivitas tetap menggunakan pelindung diri dari sinar mata hari langsung.  

Di Kabupaten Kolaka Timur khususnya wilayah kecamatan Uluiwoi masuk dalam titik panas tinggi. Begitu juga di Kabupaten Konawe Selatan di Kecamatan Tinanggea dan sekitarnya serta Kabupaten Konawe di Kecamatan Puriala.

Sedangkan titik panas yang masuk dalam kategori sedang dan tinggi, lanjut Faizal Habibie, terdapat di dua wilayah kecamatan di Bombana yakni, Rarowatu Utara dan Poleang. Sementara di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka dan Kecamatan Abuki di Kabupaten Konawe.

"Sementara beberapa wilayah kecamatan yang masuk dalam titik hotspot dengan kategori rendah yakni wilayah Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Timur, Muna Barat, sebagian wilayah Konawe, sebagian wilayah Bombana, sebagian wilayah Konawe Utara, Kolaka dan Konawe Selatan," katanya lagi.

Ia mengatakan, kondisi cuaca wilayah Sultra selama sepekan terakhir masih terpantau cerah hingga berawan dengan suhu udara, 22 - 33 derajat celsius dengan kelembaban udara 55 - 95 persen serta angin bertiup dari Timur - Selatan per 2 - 30 kilo meter per jam.


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024