Baubau (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, mengingatkan seluruh penumpang yang akan naik keatas kapal melalui pelabuhan Murhum Baubau sudah harus memiliki tiket guna kenyamanan bersama.

"Tadi kita rapat dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, karena kita tau bahwa kapasitas kursi penumpang kapal Pelni untuk Baubau ini terbatas, karena Baubau ini pelabuhan transit, pelabuhan yang di tengah-tengah. Jadi kita imbau penumpang harus bertiket saat naik ke atas kapal," kata Kepala KSOP Kelas II Baubau, Jasra Yuzi Irawan, di Baubau, Rabu.

Kata Jasra, calon penumpang kapal Pelni didaerah itu saat masa-masa tertentu terbilang cukup banyak, namun kondisi kapasitas kursi yang terbatas sehingga tidak memaksakan naik ke atas kapal.

Ia juga mengatakan bahwa walikota selaku kepala administrasi daerah itu juga sudah membuat surat ke Kementerian Perhubungan untuk adanya penambahan dispensasi kursi di kapal Pelni, namun pertanyaan dari pusat sertipikatnya itu tidak bisa berlaku hanya satu pelabuhan tapi untuk pelabuhan yang dilewati kapal tersebut.

"Jadi, kalau tetap ditambah kursinya maka otomatis akan menambah lagi kuota yang dari pelabuhan lain. Jadi bagaimana solusinya, kita konsen untuk penumpang yang darurat, dan kriterianya untuk mendapatkan non seat itu pertama penumpang yang sedang sakit untuk berobat ke luar daerah," ujarnya.

Selain itu, lanjut Jasra juga penumpang yang terkena musibah seperti keluarga meninggal dunia dan emergency lain, kemudian aparatur pemerintah yang akan bertugas dan harus berangkat tapi tidak kebagian kursi.    

"Memang non seat itu tidak dapat tempat, tapi terdata dalam daftar penumpang. Kalau selama ini ada oknum-oknum yang membantu dan tidak terdaftar itu mengambil risiko kalau terjadi sesuatu. Olehnya itu diimbau terhadap calon penumpang harus bertiket dan tidak datang dipelabuhan saat kapal sudah mau berangkat, karena kadang-kadang kapal sudah mau lepas tali masih santai-santai, padahal kalau kapal berangkat yang akan rugi diri sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Dicky Dermawandi mengatakan, pertemuan bersama beberapa stakeholder di pelabuhan yang dipimpin KSOP Baubau merupakan peningkatan layanan embarkasi dan debarkasi kapal penumpang Pelni di Pelabuhan Murhum daerah itu.

"Memang ini sebenarnya kegiatan rutin untuk evaluasi secara keseluruhan mengenai kegiatan pelayanan penumpang agar bagaimana masyarakat Baubau bisa terlayani dengan baik, termasuk pelayanan mulai dari depan, ke terminal sampai ke dermaga tertata dengan rapih dan tersistem, sehingga setiap penumpang atau yang masuk ke area dermaga pelabuhan sudah dipastikan semuanya bertiket. Jadi betul-betul sterilisasi," ujarnya.

Dicky juga mengatakan bahwa pertemuan tersebut lebih pada evaluasi pelayanan dan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan.  
 
"Intinya semua berkomitmen supaya area pelabuhan Murhum terlepas dari kepentingan pungli dan kepentingan orang-orang yang tidak bertanggungjawab, kemudian juga penumpang yang masuk ke dermaga dan naik ke kapal sudah dipastikan bertiket," ujarnya.

Terkait penumpang non seat, kata dia, hal itu merupakan regulasi yang sudah ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian perhubungan yang di ikuti pihaknya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024