Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota atau Pemkot Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pelatihan digitalisasi pasar dengan menggunakan QRIS untuk pedagang pasar di Kota Kendari.

Pelatihan digitalisasi pasar tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Susanti.

Susanti di Kendari Kamis, mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan salah satu langkah untuk percepatan digitalisasi atau proses penerapan pembayaran secara non-tunai di Indonesia, khususnya di Kota Kendari.

“Hal tersebut merupakan salah satu langkah kongkrit, yang dilakukan dalam rangka percepatan penerapan pembayaran secara non-tunai, sehingga ini merupakan salah satu inovasi yang patut diapresiasi sekaligus sebagai bukti bahwa, Pemerintah Kota Kendari terkhusus pengelolaan pasar terus berbenah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Kendari, dalam hal ini pedagang pasar,” kata Susanti.

Dia menyebutkan bahwa terlebih untuk saat ini penggunaan teknologi digital makin digandrungi dan berkembang begitu pesat, sehingga sektor pelayanan publik mesti menyesuaikan dengan perkembangan saat ini.

 

Para peserta pelatihan digitalisasi pasar. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)


Susanti menyampaikan bahwa perkembangan saat ini merupakan bagian untuk mempermudah pelayanan publik, khususnya pada efisiensi dan transparansi pengelolaan pasar.

“Proses ini merupakan bagian dari digitalisasi pelayanan yang ada di Kota Kendari, terkhusus dalam pelaksanaan kegiatan per-pasaran, dimana kita ketahui bersama era digital saat sekarang ini, perkembangannya begitu sangat pesat, sehingga menuntut kita untuk segera melakukan penyesuaian atau mengintegrasikan pelayanan di sektor pelayanan publik menjadi bagian penting sebagai bentuk efisiensi serta transparansi pengelolaan pasar,” jelasnya.

Ia berharap dengan melalui kegiatan pelatihan digitalisasi pasar dalam rangka penerapan penggunaan aplikasi QRIS bagi pedagang di pasar tersebut mampu untuk memberikan dampak positif bagi perkembangan dalam pengelolaan bidang pasar di lingkup Pemkot Kendari.

"Sebagai upaya implementasi pemerintahan yang bersih clean government dan tata kelola pemerintahan yang baik good governance," ungkap Susanti.

Sebelumnya Pemerintah Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra untuk meluncurkan Pasar Tani dengan sistem transaksi secara digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Kamis (4/8/2022) , mengatakan Pasar Tani di Kendari ini awalnya berpindah-pindah dari satu titik ke titik yang lain dengan menerapkan pembayaran secara konvensional, meski sudah hadir sejak 2019.

"Kita bersyukur didukung Bank Indonesia untuk pembayarannya sudah tidak lagi tunai, sudah pakai QRIS, ini akan sangat memudahkan petani kita karena lebih pasti, lebih aman dengan transaksi digital," katanya.

Wali Kota menyebut Pemerintah Kota Kendari telah membantu para kelompok tani memasarkan hasil pertanian melalui Pasar Tani. Dia berharap para petani dan masyarakat pada umumnya di daerah tersebut bisa beradaptasi dengan transaksi digital.

"Dengan QRIS ini mari kita membiasakan diri. Tidak perlu memegang uang tunai, tidak perlu lagi menyiapkan uang pengembalian. Kita tidak bisa menghindari tren perubahan bahwa ke depan mau tidak mau tidak akan lama lagi transaksi digital ini akan menjadi kebiasaan," ujar Wali Kota.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Kantor Pusat Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan peluncuran Pasar Siap QRIS merupakan kolaborasi antara BI dan Kementerian Perdagangan

"Pasar Tani ini sangat inovatif karena dapat menjembatani antara konsumen dan kelompok tani," katanya.

Dia menyampaikan, saat ini QRIS telah tersebar di 34 provinsi dan 480 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan jumlah merchant lebih dari 20 juta merchant yang sebanyak 90 persen merupakan pelaku UMKM.

"Saat ini pengguna QRIS mencapai 20 juta merchant dari jumlah itu sebanyak 90 ribu merchant dari Sultra," katanya.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024