Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah timur laut Sanana, Kepulauan Sula, Maluku Utara akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,4 lintang selatan dan 126,46 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 87 km arah timur laut Sanana, Maluku Utara pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi," katanya.   

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).   

Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Kamis, pukul 10.31 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.  

Ia menambahkan gempa bumi ini merupakan rangkaian gempa bumi Kepulauan Sula M5,8. Hingga pukul 11.30 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya 77 aktivitas gempa bumi.

Daryono menyampaikan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sanana dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.  

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa M5,2 guncang wilayah Kepulauan Sula akibat deformasi kerak bumi

Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024