Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menyiapkan rabies center di lima puskesmas yang ada di daerah tersebut guna mengantisipasi dan mencegah penyebaran penyakit rabies di daerah tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari Ellfi Syarifuddin melalui telepon di Kendari, Selasa, mengatakan meskipun saat ini di daerah tersebut belum ditemukan adanya penyakit rabies namun pihaknya melakukan upaya antisipasi sejak dini.
"Saat ini kami sudah menyiapkan rabies center di lima puskesmas se-Kota Kendari sebagai upaya antisipasi penyakit rabies," katanya.
Ia menyebut, lima puskesmas yang memiliki pusat penanganan rabies (rabies center) di antaranya Puskesmas Kandai di Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat; Puskesmas Poasia di Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia.
Selanjutnya di Puskesmas Mekar di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Puskesmas Puuwatu di Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu; serta di Puskesmas Lepo-Lepo di Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga.
"Jadi kita tempatkan atau kita bentuk rabies center ini sesuai laporan populasi hewan anjing atau hewan lainnya yang kemungkinan dapat terjangkit rabies," ujar Ellfi.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mendistribusikan sejumlah vaksin rabies di seluruh puskesmas tersebut untuk menangani jika ada kasus di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini.
Ellfi mengimbau agar masyarakat di daerah tersebut untuk selalu mewaspadai penyakit rabies meski belum ditemukan di daerah tersebut.
Selain itu, ia meminta jika ada masyarakat yang digigit, dicakar ataupun terkena air liur dari hewan yang diduga terjangkit rabies agar segera ke rabies center yang tersebar di lima puskesmas tersebut sehingga segera mendapatkan vaksin rabies.
Dia menambahkan, gejala seseorang jika terkena atau terjangkit oleh penyakit rabies di antaranya demam, mual, rasa nyeri di tenggorokan, takut air, takut cahaya hingga adanya air liur yang berlebihan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari Ellfi Syarifuddin melalui telepon di Kendari, Selasa, mengatakan meskipun saat ini di daerah tersebut belum ditemukan adanya penyakit rabies namun pihaknya melakukan upaya antisipasi sejak dini.
"Saat ini kami sudah menyiapkan rabies center di lima puskesmas se-Kota Kendari sebagai upaya antisipasi penyakit rabies," katanya.
Ia menyebut, lima puskesmas yang memiliki pusat penanganan rabies (rabies center) di antaranya Puskesmas Kandai di Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat; Puskesmas Poasia di Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia.
Selanjutnya di Puskesmas Mekar di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Puskesmas Puuwatu di Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu; serta di Puskesmas Lepo-Lepo di Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga.
"Jadi kita tempatkan atau kita bentuk rabies center ini sesuai laporan populasi hewan anjing atau hewan lainnya yang kemungkinan dapat terjangkit rabies," ujar Ellfi.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mendistribusikan sejumlah vaksin rabies di seluruh puskesmas tersebut untuk menangani jika ada kasus di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini.
Ellfi mengimbau agar masyarakat di daerah tersebut untuk selalu mewaspadai penyakit rabies meski belum ditemukan di daerah tersebut.
Selain itu, ia meminta jika ada masyarakat yang digigit, dicakar ataupun terkena air liur dari hewan yang diduga terjangkit rabies agar segera ke rabies center yang tersebar di lima puskesmas tersebut sehingga segera mendapatkan vaksin rabies.
Dia menambahkan, gejala seseorang jika terkena atau terjangkit oleh penyakit rabies di antaranya demam, mual, rasa nyeri di tenggorokan, takut air, takut cahaya hingga adanya air liur yang berlebihan.