Kendari (ANTARA) - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari mengatakan nelayan yang dilaporkan hilang saat memanah ikan di sekitar perairan Waropi Wakingku Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Senin (27/3) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Pelaksana Tugas Kepala Kantor Basarnas Kendari Rudi di Kendari, Selasa mengatakan korban bernama La Saenu (49) ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam kondisi terapung di atas air.

"Pada pukul 08.00 WITA Tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar 1,26 mil laut arah tenggara dari lokasi korban dilaporkan hilang," katanya.

Rudin menerangkan, Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban setelah kurang lebih tiga jam dilakukan operasi pencarian dengan menyasar lokasi tempat La Saenu dilaporkan hilang.



Usai ditemukan, jasad korban kemudian dievakuasi ke Dermaga Topa Baubau untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

"Pada pukul 09.15 WITA Tim Penyelamat Pos SAR Baubau tiba di Dermaga Topa dan korban diserahterimakan kepada pihak keluarga korban," tutur Rudi.

Rudi menyebut pencarian korban, warga Lipu Kelurahan Sula'a Kota Baubau melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau dibantu personel Polsek Mawasangka, masyarakat sekitar dan keluarga korban.

Korban dilaporkan keluar melaut pada Senin (27/3) sekitar pukul 18.00 WITA untuk memanah ikan bersama keluarga dan rekan-rekannya sebanyak 20 orang di sekitar perairan Waropi Wakingku, Buton Tengah.

Selanjutnya, pada pukul 20.00 WITA korban terlihat melakukan aktivitas menyelam untuk memanah ikan, namun tiba-tiba terjadi cuaca buruk angin kencang. Keluarga dan rekan-rekan korban berkumpul tetapi korban tidak terlihat. Kejadian tersebut lalu dilaporkan ke Basarnas Kendari agar dilakukan pencarian.

"Dengan ditemukan korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," pungkas Rudi.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas: Pemanah ikan hilang di Buton Tengah ditemukan meninggal

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024