Kendari (ANTARA) - Masyarakat Desa Bendewuta Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, kini banyak yang beralih dari pertanian biasa ke tanaman perkebunan nilam sebagai tanaman utama.

Kepala Desa Bendewuta Harmina di Konawe Utara, Minggu mengatakan, sebagian besar warganya sudah mulai beralih menanam nilam, selain bernilai ekonomi tinggi, juga tanaman ini sangat mudah dikembangkan, dan pemeliharaannya tidak begitu menelan biaya.

Menurut Harmina, saat ini sudah ada alat penyulingan minyak nilam, sehingga memudahkan petani dalam melakukan penyulingan dengan biaya rendah, yang mana sebelumnya, untuk menyuling minyak nilam, petani harus membawanya ke Kecamatan Asera dengan sekali penyulingan Rp150 ribu belum termasuk sewa transportasi sebesar Rp200 ribu.

"Setelah adanya penyulingan nilam ini petani tidak repot lagi ke Asera dan sudah tidak banyak pengeluaran. Dan hasilnya dalam satu kali penyulingan bisa mencapai 10 kilogram. Sementara harga minyak Nilam sudah mencapai Rp500.000 per kilo," ungkap Bendewuta Harmina.

Menurut Harmina, pengadaan alat penyulingan Nilam ini merupakan program usulan prioritas masyarakat tahun 2022 lalu melalui Dana Desa. Karena itu diharapkan, alat penyulingan Nilam ini benar-benar dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik oleh masyarakat agar bisa bertahan lama.

Harmina juga meminta kepada para petani Nilam agar melakukan penanam nilam secara berkesinambungan, tujuannya, agar alat penyulingan nilam ini bisa terus memproduksi minyak nilam.

Wakil Bupatai Konawe Utara, Abuhaerah mengatakan, masyarakat petani di sejumlah kecamatan di daerah itu telah banyak beralih menanam nilam sebagai tanaman primadona yang dianggap lebih cepat menghasilkan ketimbang bila menanam tanaman perkebunan lainnya seperti kakao, kelapa dan cengkih.

Ia mengatakan sentra pengembangan nilam saat ini terbanyak di kecamatan Asera yang keseluruhannya ada mencapai 50 hektare dari empat kelompok tani di desa itu.

"Melihat kondisi kita saat ini, memang sangat tepat kalau masyarakat mengembangkan tanaman nilam sehingga bisa membantu ekonomi warga," ujarnya.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024