Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berharap Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari dapat menciptakan tenaga siap kerja yang kompeten dan mumpuni, sehingga dapat meningkatkan angkatan kerja pada tahun 2023.

Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandy di Kendari, Rabu mengatakan, kondisi ketenagakerjaan di provinsi tersebut pada Agustus 2022 menunjukkan tingkat partisipasi angkatan kerja yang menurun dalam memenuhi pasar kerja jika dibandingkan data pada Agustus 2021.

"Ini merujuk pada data Badan Pusat Statistik atau BPS Sultra. Penurunan tersebut, dikarenakan kurangnya tenaga kerja terampil yang siap pakai sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri," katanya.

Kepala Distransnaker Sultra ini mewakili Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi membuka 10 paket pelatihan berbasis kompetensi (PBK) yang tidak asramakan tahap I di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari.

Haswandy menyampaikan bahwa BPS Sultra juga mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 naik 0,09 persen dibanding pada Agustus 2021. Selain masalah itu, lanjut dia, ada beberapa hal lagi yang mesti menjadi perhatian bersama semua pihak antara lain terkait bonus demografi.

Menurutnya, permasalahan ini menjadi penting, karena dampaknya dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran jika tidak ada generasi angkatan kerja yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja.

"Ini harus dipikirkan, jika kita memiliki angkatan kerja yang mumpuni maka ketersediaan lapangan kerja cukup banyak dan dapat diisi para angkatan kerja yang memiliki kemampuan dan keterampilan," paparnya.

Oleh karena itu, dengan adanya lembaga-lembaga pelatihan salah satunya BPVP Kendari dapat menciptakan tenaga kerja terampil dan siap di pasarkan di dunia kerja ataupun di dunia industri.

"Kami sangat berharap dari pelatihan ini akan lahir calon tenaga kerja yang kompeten, kreatif, inovatif serta mampu beradaptasi dengan perubahan serta perkembangan zaman yang cepat dan dinamis," tuturnya.

Ia juga mengajak pemangku kepentingan lainnya agar saling bergandengan tangan untuk bersama-sama mengatasi masalah ketenagakerjaan di Sultra termasuk memasarkan mereka agar terserap di dunia usaha maupun industri jika telah dinyatakan lulus atau kompeten.

Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan orientasi kegiatan pelatihan yang dilakukan pihaknya yakni menciptakan tenaga kerja terampil dengan begitu masyarakat bisa menolong diri sendiri, membuat bangga keluarga dan pada akhirnya hidup tidak menjadi ketergantungan.

Dikatakan, muara dari itu semua adalah menekan angka pengangguran yang tadinya tidak terampil, susah mencari pekerjaan dalam rangka mendatangkan penghasilan, maka dengan keterampilan maka mereka bisa diterima di pasar kerja atau di dunia usaha maupun industri.

Bahkan dengan keterampilan yang diajarkan masyarakat bisa berwirausaha mandiri, dengan begitu orang tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan dengan mempekerjakan orang-orang di sekitarnya.

"Untuk mencapai cita-cita ini diperlukan kesungguhan karena dengan sungguh-sungguh, disiplin dan mau berusaha semua insya Allah bisa terwujud," katanya.

Ia menyebut 10 paket pelatihan yang dibuka pihaknya yaitu Program Pelatihan Tata Kecantikan Kulit 1, Pelayanan Pelanggan, Asisten Pembuat Pakaian, Juru Ukur (Suveyor), Computer Operator Assistant I dan II, service sepeda motor injeksi, pemeliharaan kendaraan ringan, teknisi telepon seluler (hardware dan software), SMAW 3G (Las).

"Dari total 10 paket itu diikuti 160 orang, dimana setiap program pelatihannya sebanyak 16 orang," kata Polondu.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024