Kendari (ANTARA) - Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, mengajak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menciptakan produk inovatif dan menarik.

"Ke depan para perajin dengan kerajinannya harus terus berkembang dan berinovasi untuk meningkatkan nilai jual sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Ketua Dekranasda Buton Deisy Natalia Rompas Basiran dalam keterangan tertulis Kominfo Buton diterima di Kendari, Rabu.

Ketua Dekranasda Buton Deisy Natalia Rompas Basiran menyambangi perajin dan pelaku UMKM yang tersebar di empat kecamatan di kabupaten tersebut yakni Kecamatan Siotapina, Lasalimu Selatan, Lasalimu dan Kapontori.

Dari hasil kunjungan, istri dari Penjabat Bupati Buton ini menyampaikan permasalahan dari perajin atau pelaku IKM di empat kecamatan ini, selain modal dan pemasaran adalah masih banyak yang belum legal atau belum terbentuk kelompok usaha sehingga tidak mudah mendapatkan bantuan dari pihak lain.

“Dari kunjungan di empat kecamatan, mayoritas perajin masih melakukan usahanya secara individu. Jadi perlu ada pembentukan kelompok usaha kerajinan yang menjadi wadah mereka agar legal sehingga mendapatkan bantuan dari pemerintah," ujar dia.

Selain itu, lanjut Deisy, para perajin itu membutuhkan bantuan peralatan untuk meningkatkan produksinya.

Ketua Dekranasda melakukan kunjungan mulai di Kecamatan Siotapina di Desa Sampuabalo, rumah produksi olahan hasil perikanan "Ingkita" binaan Dinas Perindustrian Kabupaten Buton. Ketua Dekranasda berbincang langsung dengan kelompok ibu-ibu yang memproduksi olahan ikan.

"Kami berdiskusi dengan para perajin untuk mengetahui seputar permasalahan yang dihadapi dalam rangka upaya meningkatkan produksi dan kesejahteraannya," ujar dia.

Lokasi kedua yang dikunjungi di Kecamatan Siotapina yaitu Desa Manuru tempat produksi olahan keripik Aqil Aqila.

Aneka produknya antara lain keripik pisang gulung, keripik wortel, keripik kelapa muda, kue kering dan kacang telur. Dalam kunjungannya, Deisy turut mendengar aspirasi para pelaku IKM secara langsung.

Kunjungan ketiga yaitu di Kecamatan Lasalimu Selatan, Desa Wajah Jaya, lokasi perajin anyaman bambu dan rotan serta perajin aneka ukiran kayu.

Deisy menyaksikan langsung proses pembuatan kerajinan anyaman "Nyiru" atau tapisan beras yang dilakukan masih secara manual.

Selanjutnya ke Desa Mopaano yang merupakan lokasi pengrajin peralatan rumah tangga dari olahan batang pohon kelapa dimana hasil produksi berupa produk ulekan, gelas dan lain sebagainya.

Perjalanan dilanjutkan ke Kecamatan Lasalimu, tepatnya di Desa Sribatara yang membuat kerajinan rajutan dari kain wol dan bunga meja terbuat dari kain flanel. Selanjutnya di Desa Wagari lokasi kerajinan bunga yang terbuat dari kantung plastik/ kresek.

Ia mengapresiasi kreativitas para perajin dimana hasil kreasi bunga ibu-ibu dibuat dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi produk yang bermutu.

Menurutnya, inovasi tersebut unik dan membawa misi positif menjaga lingkungan dari sampah plastik yang sulit terurai.

Terakhir perjalanan Rombongan Dekranasda berlanjut ke Kecamatan Kapontori, tepatnya di Desa Todanga yang memproduksi anyaman Nentu. Ini merupakan kelompok perajin binaan Dekranasda Kabupaten Buton.

Ketua Dekranasda ini berharap kerajinan yang ada dapat terus berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat setempat dengan lebih meningkatkan inovasinya sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik dan kesejahteraan para perajin pun dapat meningkat.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024