Kendari (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Ali Mazi menemui langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi guna membahas pengembangan Bandar Udara Betoambari yang ada di Kota Baubau.
Asisten I Sekretariat Daerah Sultra Muhammad Ilyas Abibu dalam keterangan tertulis yang diterima di Kendari, Sultra, Kamis, mengatakan dirinya bersama Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daut dan Kepala Dinas Perhubungan Sultra Muhammad Rajulan mendampingi gubernur bertemu Menhub Budi Karya di Jakarta.
"Bapak Gubernur melakukan audiensi dengan Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi di Jakarta. Pertemuan dengan Menteri Perhubungan itu Bapak Gubernur Ali Mazi menargetkan pada sektor transportasi udara untuk perpanjangan runway (landasan pacu)," katanya.
Dia menyebutkan pengembangan Bandara Betoambari Baubau menjadi salah satu prioritas Gubernur Ali Mazi sehingga dapat menunjang transportasi di Pulau Buton. Hal ini untuk menunjang kesiapan investasi aspal Buton nantinya yang ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan aspal nasional.
Dalam pertemuan tersebut, kata Ilyas, Menhub akan membantu pembiayaan melalui anggaran tahun 2023 untuk perpanjangan landasan pacu Bandara Betoambari Baubau. Menteri Perhubungan juga menganjurkan kepada Gubernur Ali Mazi agar membenahi sisi darat bandara serta mencari mitra kerja sama dengan pihak swasta.
Selain itu, lanjut Ilyas, Menteri Perhubungan juga menganjurkan kepada Gubernur Ali Mazi agar menyiapkan terminal khusus avtur mengingat avtur sebagai bahan bakar pesawat merupakan penyebab utama tingginya biaya penerbangan dan membuat beberapa bandara tidak beroperasi.
"Karena salah satu yang menyebabkan tingginya biaya itu kan masalah avtur. Perlu disiapkan termasuk di Wakatobi. Jadi Menteri Perhubungan telah menelpon mitranya di luar Pertamina untuk kerja sama ini,” ujar Ilyas.
Terkait dengan ditutupnya sejumlah penerbangan di Sulawesi Tenggara juga menjadi poin pembicaraan pada pertemuan tersebut dimana sebelumnya sejumlah penerbangan ditutup karena tingginya biaya bahan bakar pesawat.
Terkait hal ini, tambah Ilyas, Menteri Perhubungan telah menginstruksikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara agar penerbangan ke Wakatobi, Baubau, Kendari dan Makassar kembali diaktifkan.
"Tadi Menteri Perhubungan telah memerintahkan Dirjen Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni untuk melakukan fasilitasi terhadap pengaktifan kembali penerbangan Wakatobi, Baubau, Kendari, Makassar atau sebaliknya," jelasnya.
Sementara, jelas Ilyas, Gubernur Ali Mazi juga telah memberikan penyampaian kepada Menteri Perhubungan bahwa akan memanggil Bupati Buton dan Walikota Baubau untuk bersama-sama menyubsidi jalur Kendari-Baubau atau sebaliknya sehingga akan memberikan peluang bagi penerbangan agar tiketnya tidak terlalu mahal atau diturunkan.
Kata Ilyas, pertemuan tersebut juga membahas tentang Terminal Puuwatu Tipe A yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan yang sedikit lagi rampung. Nantinya terminal itu akan diserahkan kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menteri Perhubungan, tambah Ilyas, juga memberikan arahan kepada Gubernur Ali Mazi terkait pengelolaan terminal nantinya. Perihal keputusan provinsi nantinya yang dapat melimpahkan pengelolaan terminal tersebut kepada pihak swasta, BUMD atau tetap dikelola oleh pihak pemerintah.
Asisten I Sekretariat Daerah Sultra Muhammad Ilyas Abibu dalam keterangan tertulis yang diterima di Kendari, Sultra, Kamis, mengatakan dirinya bersama Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daut dan Kepala Dinas Perhubungan Sultra Muhammad Rajulan mendampingi gubernur bertemu Menhub Budi Karya di Jakarta.
"Bapak Gubernur melakukan audiensi dengan Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi di Jakarta. Pertemuan dengan Menteri Perhubungan itu Bapak Gubernur Ali Mazi menargetkan pada sektor transportasi udara untuk perpanjangan runway (landasan pacu)," katanya.
Dia menyebutkan pengembangan Bandara Betoambari Baubau menjadi salah satu prioritas Gubernur Ali Mazi sehingga dapat menunjang transportasi di Pulau Buton. Hal ini untuk menunjang kesiapan investasi aspal Buton nantinya yang ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan aspal nasional.
Dalam pertemuan tersebut, kata Ilyas, Menhub akan membantu pembiayaan melalui anggaran tahun 2023 untuk perpanjangan landasan pacu Bandara Betoambari Baubau. Menteri Perhubungan juga menganjurkan kepada Gubernur Ali Mazi agar membenahi sisi darat bandara serta mencari mitra kerja sama dengan pihak swasta.
Selain itu, lanjut Ilyas, Menteri Perhubungan juga menganjurkan kepada Gubernur Ali Mazi agar menyiapkan terminal khusus avtur mengingat avtur sebagai bahan bakar pesawat merupakan penyebab utama tingginya biaya penerbangan dan membuat beberapa bandara tidak beroperasi.
"Karena salah satu yang menyebabkan tingginya biaya itu kan masalah avtur. Perlu disiapkan termasuk di Wakatobi. Jadi Menteri Perhubungan telah menelpon mitranya di luar Pertamina untuk kerja sama ini,” ujar Ilyas.
Terkait dengan ditutupnya sejumlah penerbangan di Sulawesi Tenggara juga menjadi poin pembicaraan pada pertemuan tersebut dimana sebelumnya sejumlah penerbangan ditutup karena tingginya biaya bahan bakar pesawat.
Terkait hal ini, tambah Ilyas, Menteri Perhubungan telah menginstruksikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara agar penerbangan ke Wakatobi, Baubau, Kendari dan Makassar kembali diaktifkan.
"Tadi Menteri Perhubungan telah memerintahkan Dirjen Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni untuk melakukan fasilitasi terhadap pengaktifan kembali penerbangan Wakatobi, Baubau, Kendari, Makassar atau sebaliknya," jelasnya.
Sementara, jelas Ilyas, Gubernur Ali Mazi juga telah memberikan penyampaian kepada Menteri Perhubungan bahwa akan memanggil Bupati Buton dan Walikota Baubau untuk bersama-sama menyubsidi jalur Kendari-Baubau atau sebaliknya sehingga akan memberikan peluang bagi penerbangan agar tiketnya tidak terlalu mahal atau diturunkan.
Kata Ilyas, pertemuan tersebut juga membahas tentang Terminal Puuwatu Tipe A yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan yang sedikit lagi rampung. Nantinya terminal itu akan diserahkan kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menteri Perhubungan, tambah Ilyas, juga memberikan arahan kepada Gubernur Ali Mazi terkait pengelolaan terminal nantinya. Perihal keputusan provinsi nantinya yang dapat melimpahkan pengelolaan terminal tersebut kepada pihak swasta, BUMD atau tetap dikelola oleh pihak pemerintah.