Kendari (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara memastikan bus Trans Lulo akan kembali beroperasi maksimal pada trayek tetapnya di tahun 2023.

Kepala Dishub Kendari Laode Abdul Manas Shalihin di Kendari, Kamis mengatakan mengatakan bahwa salah satu kendala dalam pengoperasian bus tersebut adalah jalur yang dilalui masih terdapat pedagang kaki lima yang berjualan di bahu jalan, utamanya di sekitar Kendari beach atau pantai Teluk Kendari.

"Kami akan berkoordinasi dengan instansi yang berwenang menangani pedagang tersebut agar segera ditertibkan sehingga bus dapat kembali beroperasi maksimal," katanya.

Ia menerangkan penertiban pedagang kaki lima tersebut tidak diberhentikan begitu saja, tetapi butuh relokasi. Hal tersebut telah digagas perlahan bersama pemangku kepentingan terkait karena memiliki rintangan yang besar.

Selain itu, karena keterbatasan anggaran untuk pembuatan halte bus, pihaknya akan menggunakan sementara rambu halte untuk tempat pemberhentian.

"Kita kan itu rencananya ada lima koridor tapi pelaksanaannya harus step by step karena memang butuh anggaran besar, halte itu satu biji saja butuh ratusan juta karena bukan asal halte tetapi yang benar-benar layak," ujar dia.

Ia menyebut bus Trans Lulo saat ini telah menjadi Badan Usaha Layanan Daerah (BULD) namun koordinasi teknisnya masih berada di Dinas Perhubungan. Secara umum bus Trans Lulo sudah beraktivitas dalam bentuk sewaan namun untuk pada trayek tetapnya belum maksimal.

"Bus inikan ada jalur khusus kemudian dia tidak berhenti dan mengambil penumpang di sembarang tempat, tetapi memuat dan menurunkan penumpang itu di halte atau minimal ada rambu halte," katanya.

Menurut dia, berdasarkan hitungan untuk pengoptimalan pengoperasian bus Trans Lulo membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan. Sosialisasi sekitar 21 hari dan penertiban selama satu bulan serta persiapan-persiapan lainnya.

"Kalau kita mulai Februari ini berarti tiga bulan dari itu. Intinya 2023 ini jalan insya Allah," kata Shalihin.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024