Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara mengusulkan kepada Pemerintah Kota Kendari untuk memberikan program subsidi ketika harga barang sudah menunjukkan kenaikan guna menekan angka inflasi di daerah tersebut.

Kepala BI Sultra Doni Septadijaya dalam coffee morning bersama Pemkot Kendari di Kendari, Kamis mengatakan harusnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bisa mengambil keputusan untuk melakukan intervensi melalui subsidi transportasi dan angkutan agar harga dari daerah pengirim sama dengan harga yang diterima di daerah tersebut ketika harga barang sudah mengalami kenaikan.

"TPID provinsi juga sudah berkomitmen. Kita punya early warning sistem dimana nanti PIHPS, IPH dari BPS nanti kita gunakan untuk melakukan kebijakan intervensi apa yang bisa kita lakukan. Subsidi ini sebenarnya sudah kami lakukan di beberapa kegiatan seperti operasi pasar, subsidi transportasi di Bombana, di Kendari dan beberapa daerah lain," katanya.

Menurutnya dengan kebijakan anggaran tersebut akan sangat membantu stabilisasi harga. Ia juga meminta kebijakan subsidi agar bisa diterapkan oleh para distributor dengan indikator seperti komoditas, kualitas dan kuantitas harus jelas.

Ia mengatakan bahwa harga di pasar cenderung tinggi sehingga banyak kios yang kosong atau pengunjungnya kurang banyak dikarenakan harga yang tidak stabil di tiap-tiap pasar.

Untuk itu, ia meminta agar Bulog dan distributor untuk tetap konsisten pada Harga Eceran Tertinggi (HET) meskipun selalu ditabrak sama harga pasar.

Menanggapi usulan tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan bahwa di tahun 2023 atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk subsidi di APBD.

"Nanti kita lihat mana-mana yang perlu disubsidi sehingga kita tidak perlu menunggu menjelang puasa atau lebaran kita lakukan pasar murah tetapi sekarang kita sudah mulai rencanakan untuk lakukan itu dengan waktu yang lebih banyak lagi," jelasnya.

Kata dia, subsidi melalui pasar murah tersebut penting dilakukan untuk keterjangkauan harga oleh masyarakat hingga tingkat paling bawah sesuai kebutuhan dan ketersediaan barang. "Jadi Subsidi harus tetap dijalankan karena kondisinya seperti itu," ujar dia.

Ia menambahkan angka inflasi sampai minggu ketiga bulan Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 0,4 persen berdasarkan data per bulan. Sementara itu pada tahun 2022 berdasarkan data inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy), Asmawa Tosepu menyebut Kendari berada di peringkat ke tujuh berdasarkan data nasional sebesar 7,11 persen (yoy).

“Beberapa yang mengambil andil inflasi di tahun 2022 itu adalah pertama sektor angkutan udara, pemerintah kota tidak tinggal diam sudah menyampaikan surat ke seluruh maskapai yang masuk di Kota Kendari ini melalui Bandara Haluoleo kita menyarankan agar bisa menurunkan harga tiket," ucap dia.

Selain itu terdapat Bahan Bakar Minyak atau BBM termasuk angkutan dalam kota, rokok filter, dan bahan pangan seperti beras yang memiliki kontribusi terhadap inflasi terbesar setelah angkutan udara. Untuk angkutan dalam kota Pemkot Kendari bakal memberikan subsidi dalam bentuk BBM.

Meski begitu terdapat beberapa komoditi di daerah itu yang mengalami deflasi atau penurunan harga seperti ikan lajang, ikan teri, ikan cakalang, cabe rawit, cabe merah, bayam, daun kelor.

Namun, lanjut dia, di tahun 2023 ini komoditi cabe rawit, cabe merah, bawang merah, tahu, bawang putih, daging ayam ras, emas, perhiasan masuk dalam penyumbang inflasi. Sementara untuk deflasi di tahun 2023 angkutan udara mengalami penurunan harga.

Dalam kegiatan tersebut Pj Wali Kota Kendari mengharapkan forkopimda bersama 55 distributor untuk memberikan dukungan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024