Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencatat jumlah warga yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis kedua atau lengkap di daerah tersebut saat ini mencapai 199.018 jiwa dari 302.499 target sasaran.
"Penerima vaksinasi dosis kedua di Kota Kendari sudah mencapai 65,79 persen atau sebanyak 199.018 orang dari target kita. Itu data terakhir per 22 Januari 2023," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum melalui telepon di Kendari, Senin.
Penerima vaksin dosis pertama mencapai 282.924 orang atau melampaui target sasaran dengan persentase 93,53 persen, sedangkan cakupan vaksinasi dosis penguat atau booster bagi masyarakat secara umum di ibu kota Provinsi Sultra ini mencapai 68.313 orang dengan persentase 29,78 persen dari target sasaran.
Penerima vaksinasi COVID-19 per kategori di Kota Kendari di antaranya tenaga kesehatan 5.842 orang (140,74 persen) dosis pertama, 5.427 orang (130,74) dosis kedua, dan 4.307 orang (103,76) dosis penguat, serta 1.766 orang (42,54) booster kedua dari target 4.151 sasaran.
Dosis pertama bagi petugas publik mencapai 53.021 orang atau 140,23 persen, dosis kedua 40.009 orang (105,82), dosis penguat 20.176 orang (53,36) dari target 37.810 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama kelompok lanjut usia tercatat 9.796 orang atau 57,49 persen, dosis kedua 7.969 orang (46,77), dosis penguat pertama 3.737 orang (21,93), dosis penguat kedua 82 orang (0,48) dari target 17.040 sasaran.
Penerima dosis pertama masyarakat umum dan rentan 153.900 orang atau 90,31 persen dan dosis kedua 106.388 orang (62,43) dan dosis penguat 40.035 orang (23,46) dari target 170.409 sasaran.
Vaksinasi bagi remaja mencapai 40.308 orang atau 112,79 persen dosis pertama dan 28.831 orang (80,68) dosis kedua dari target 35.737 sasaran.
Vksinasi COVID-19 usia 6-11 tahun dosis pertama mencapai 19.590 orang atau 52,45 persen dan dosis kedua 10.042 orang atau mencapai 26,88 persen dari target 37.352 sasaran.
Dia mengimbau seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan utamanya menggunakan masker, meski saat ini daerah tersebut nol kasus aktif COVID-9, apalagi wabah tersebut hingga saat ini belum sepenuhnya hilang.
"Penerima vaksinasi dosis kedua di Kota Kendari sudah mencapai 65,79 persen atau sebanyak 199.018 orang dari target kita. Itu data terakhir per 22 Januari 2023," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum melalui telepon di Kendari, Senin.
Penerima vaksin dosis pertama mencapai 282.924 orang atau melampaui target sasaran dengan persentase 93,53 persen, sedangkan cakupan vaksinasi dosis penguat atau booster bagi masyarakat secara umum di ibu kota Provinsi Sultra ini mencapai 68.313 orang dengan persentase 29,78 persen dari target sasaran.
Penerima vaksinasi COVID-19 per kategori di Kota Kendari di antaranya tenaga kesehatan 5.842 orang (140,74 persen) dosis pertama, 5.427 orang (130,74) dosis kedua, dan 4.307 orang (103,76) dosis penguat, serta 1.766 orang (42,54) booster kedua dari target 4.151 sasaran.
Dosis pertama bagi petugas publik mencapai 53.021 orang atau 140,23 persen, dosis kedua 40.009 orang (105,82), dosis penguat 20.176 orang (53,36) dari target 37.810 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama kelompok lanjut usia tercatat 9.796 orang atau 57,49 persen, dosis kedua 7.969 orang (46,77), dosis penguat pertama 3.737 orang (21,93), dosis penguat kedua 82 orang (0,48) dari target 17.040 sasaran.
Penerima dosis pertama masyarakat umum dan rentan 153.900 orang atau 90,31 persen dan dosis kedua 106.388 orang (62,43) dan dosis penguat 40.035 orang (23,46) dari target 170.409 sasaran.
Vaksinasi bagi remaja mencapai 40.308 orang atau 112,79 persen dosis pertama dan 28.831 orang (80,68) dosis kedua dari target 35.737 sasaran.
Vksinasi COVID-19 usia 6-11 tahun dosis pertama mencapai 19.590 orang atau 52,45 persen dan dosis kedua 10.042 orang atau mencapai 26,88 persen dari target 37.352 sasaran.
Dia mengimbau seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan utamanya menggunakan masker, meski saat ini daerah tersebut nol kasus aktif COVID-9, apalagi wabah tersebut hingga saat ini belum sepenuhnya hilang.