Kendari (ANTARA) - Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Betoambari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara berharap adanya dukungan ketersediaan bahan bakar atau Avtur demi memaksimalkan daya muat jumlah penumpang penerbangan.

"Saya juga minta difasilitasi rencana ketersediaan avtur kita di sini (Baubau), saya sudah pernah bicara dengan Pak Wali kota, selama ini kendalanya begitu, sehingga saya menyampaikan juga tadi (kepada anggota DPRD)," kata Kepala UPBU Betoambari Baubau Tarman usai menerima kunjungan sejumlah anggota DPRD setempat di Baubau, Selasa.

Menurut dia ketersediaan avtur sangat penting demi mendukung daya muat penumpang pesawat sehingga tidak ada lagi pembatasan. Hal tersebut ia sampaikan kepada sejumlah unsur pimpinan DPRD setempat yang melakukan kunjungan di bandara tersebut.

Ia menyebut, beberapa waktu lalu saat uji coba penerbangan rute Makassar-Baubau-Wakatobi membuat penumpang dari Wakatobi dibatasi guna mengurangi beban pesawat agar tidak terlalu pol power pada saat take off.

"Karena kalau dikasij penuh (penumpang) otomatis pesawat pada saat takeover 10 power di situ mungkin hitung-hitungan mereka bahan bakar tidak akan bisa sampai lagi ke Makassar, makanya dibatasi penumpang kemarin itu supaya take off tidak terlalu pol power atau tidak terlalu menghabiskan bahan bakar," ujar dia.
 
Pihak Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Betoambari Kota Baubau mengapresiasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat yang memberikan perhatian terhadap pengembangan pengelolaan bandara itu dengan turun langsung meninjau ke lokasi.

"Jadi mereka tadi tujuannya di samping silaturahmi juga ingin mengetahui kendala-kendala apa yang kita alami dalam rencana pengembangan bandara kita," ujar 

Pada prinsipnya, kata dia, kehadiran para wakil rakyat mengunjungi bandara sebagai bentuk menampung aspirasi untuk kemudian coba dikomunikasikan baik kepada pihak pemkot dan Gubernur Sultra.

"Alhamdulillah rata-rata anggota dewan mendukung dengan perkembangan itu. Tadi ada juga wacana bagaimana kira-kira kalau pemerintah kabupaten se-Kepton (Kepulauan Buton) ini bisa bersatu, itu saya kira dewan bisa dan itu dalam rangka pengembangan bandara," katanya.

Dalam kunjungan anggota dewan itu, kata dia, pihaknya juga telah menyampaikan bahwa pada prinsipnya dalam pengembangan bandara tersebut membutuhkan perhatian apalagi soal kesiapan lahan yang terlebih dulu harus dituntaskan.

"Tadi juga ada Kadis perumahan kawasan permukiman dan pertanahan (Perkimtan) menyampaikan bahwa runway (landasan) 22 sudah clear untuk tanah. Tadi juga saya sampaikan kalau bisa upayakan prioritas kita yang rencana apron (pelataran pesawat) itu tahun depan bisa tuntas," ujarnya.

Usulan itu, kata Tarman, direspon para wakil rakyat tersebut dengan akan mencoba mengkonsultasikan kepada pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur Sultra untuk meminta bantuan dalam pengembangan bandara di negeri khalifatul khamis itu.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024