Solo (ANTARA) - Sembilan panggung hiburan rakyat disiapkan di sepanjang jalur kirab tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, mulai dari rumah dinas Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, hingga tempat resepsi di Pura Mangkunegaran, yang akan berlangsung Minggu (11/12).

Sembilan panggung yang sebagian besar telah selesai pengerjaannya pada Sabtu tersebut tersebar di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Diponegoro yang menuju Pura Mangkunegaran.

Panggung pertama berada di depan Loji Gandrung, tempat pelaksanaan upacara "ngunduh mantu" dan dimulainya kirab pengantin Kesang dan Erina.

Panggung kedua berada di seberang Stadion R.Maladi, sementara panggung ketiga berada di depan Taman Sriwedari.

Panggung keempat telah disiapkan tepat di depan Museum Batik Danar Hadi.

Adapun panggung kelima berada di depan Halte BST Timuran dan panggung keenam berada di persimpangan antara Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Kartini.

Sementara panggung ke tujuh dan kedelapan berada di seputaran Jalan Diponegoro menuju Pura Mangkunegaran, yakni di persimpangan Jalan Slamet Riyadi dan di depan Pasar Triwindu.

Satu panggung lainnya berada di kawasan pamedan Pura Mangkunegaran tempat dilaksanakan resepsi "ngunduh mantu".

Ketua Panitia Pernikahan Kaesang-Erina, Erick Thohir sebelumnya mengatakan seniman dan musisi lokal Kota Solo akan mengambil bagian pada panggung hiburan tersebut.

Para pengisi hiburan rakyat dalam "ngunduh mantu" Keasang dan Erina tersebut antara lain Sanggar Karawitan Guyub Rukun, Keroncong Sawunggaling, Andre dan Friend Bands, Orkes Kampung Latar Jembar, Rimanz Pitoe, Java El Mariachi, Komunitas Keroncong Muda Solo, Sanggar Karawitan Gedhing Kuning, serta Keroncong De Java.

Ia menambahkan belasan ribu paket makanan dan souvenir disiapkan gratis bagi warga masyarakat yang ikut memeriahkan gelaran pesta rakyat yang digelar di sekitar rute kirab pengantin tersebut.

Dua lokasi yang disiapkan masing-masing di depan Stadion R.Maladi dan seberang Pasar Triwindu di Jalan Diponegoro. Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono menjalani prosesi adat panggih setelah sah menjadi suami-istri usai melaksanakan akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.  (ANTARA/Luqman Hakim)


Panggih

Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono menjalani prosesi adat "panggih" setelah sah menjadi suami istri usai melaksanakan akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.

Upacara diawali dengan penyerahan sanggan dari pihak Erina atau mempelai putri karena mengacu tradisi Jawa, yang memiliki acara mantu adalah keluarga perempuan.

"Panggih pengantin melambangkan pertemuan awal antara pengantin wanita dengan pengantin pria," kata Dani Wigung, owner Pengantin Production selaku wedding organizer pernikahan Kaesang-Erina.

Berikutnya, kembar mayang atau dua rangkaian janur dan bunga yang dibawa dua orang wanita mengiringi Erina menuju pelaminan.

Tidak lama, datang iringan-iringan bergada yang mengantarkan Kaesang menuju Pendopo Agung Royal Ambarrukmo dengan menumpang kereta kuda.

Setelah Kaesang dan Erina bertemu di pendopo, keduanya kemudian saling melempar gantal atau sirih yang diikat benang putih.

Kaesang melemparkan gantal ke dada Erina sebagai tanda bahwa ia telah mengambil hati sang kekasih, sedangkan Erina mengarahkan gantal ke lutut Kaesang sebagai tanda bakti kepada suami.

Berikutnya, Kaesang melakoni ritual menginjak sebutir telur ayam mentah, disusul Erina yang kemudian membasuh kaki suaminya dengan air selaku pemimpin keluarga sekaligus sebagai tanda kasih sayang.

Erina lalu berjalan mengitar searah jarum jam sebelum ia dan Kaesang menuju ke pelaminan. Di sini, prosesi diteruskan dengan tahap bubah kawah atau ngunjuk rujak degan atau minum air kelapa muda yang menandai mantu pertama.

Prosesi dilanjutkan dengan upacara kacar kucur atau tampa kaya dalam adat Yogyakarta yang melambangkan tanggung jawab penuh seorang suami dalam memberi nafkah lahir maupun batin kepada istrinya.

Jalannya upacara kacar kucur ini adalah mempelai pria menuangkan kembang, uang logam, hingga empon-empon dlingo bele dalam sebuah wadah yang diterima mempelai wanita tanpa barang satu pun tercecer.

Berikutnya, Kaesang dan Erina menjalani prosesi dhahar kalimah atau makan nasi kuning. Dalam adat Yogyakarta kedua mempelai tidak saling menyuapi, hanya pengantin laki-laki yang memberikan sesuap nasi kuning kepada pengantin wanita.

Selesai dhahar kalimah, Kaesang dan Erina memasuki prosesi mapag besan. Ibunda Erina, Sofiatun Gudono, dan kakak Erina, Allen Adam Rinaldy, menyambut Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana sebelum diantar duduk di sebelah kiri pengantin.

Hal ini dilakukan karena dalam tradisi pernikahan Jawa, orang tua mempelai pria tidak diperkenankan hadir pada saat upacara panggih sampai prosesi ngunjuk rujak degan.

Sebagai rangkaian terakhir, keduanya kemudian melakukan sungkeman dengan berlutut di depan kedua orang tua masing-masing mempelai sebagai bentuk penghormatan karena telah membesarkan mereka hingga akhirnya dapat menjalani kehidupan baru bersama pasangan.

Sejumlah pejabat ikut menyaksikan momen sakral tersebut, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta istri, serta sejumlah pejabat lainnya.

Selain itu, hadir juga sejumlah tokoh, di antaranya mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Ketua MPR RI Bambamg Soesatyo, hingga beberapa artis, seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Deddy Mahendra Desta, hingga Irfan Hakim.






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sembilan panggung hiburan rakyat meriahkan pernikahan Kaesang-Erina

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024