Kendari (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari melakukan pencarian seorang nelayan yang dilaporkan hilang akibat tersambar petir di sekitar perairan antara Kabupaten Buton dengan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Kamis mengatakan bahwa korban bernama La Jamadin (55) dilaporkan hilang terjatuh dari kapalnya di antara Desa Koholimombono Kecamatan Wabula Kabupaten Buton dengan Karang Kapota Kabupaten Wakatobi.
"Kami menerima informasi tersebut dari Bapak La Ode Dila sebagai Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Buton, yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal yakni satu orang nelayan tersambar petir dan terjatuh dari longboatnya di sekitar perairan Buton dan Wakatobi," katanya.
Aris menerangkan usai menerima laporan tersebut pihaknya kemudian memberangkatkan tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi untuk memberikan bantuan SAR.
"Tim Rescue Pos SAR Wakatobi diberangkatkan menuju lokasi kejadian kecelakaan dengan menggunakan RIB untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh dari Pos SAR Wakatobi sekitar 37 mil laut," ujar dia.
Aris menyebut pencarian korban yang merupakan warga Dusun Bantea, Desa Dongkala, Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi, Polsek Pasarwajo, BPBD Buton, aparat Kecamatan Pasarwajo, aparat Desa Dongkala, Satpolair Polres Buton, nelayan sekitar dan keluarga korban.
Pencarian korban menggunakan satu unit RIB milik Pos SAR Wakatobi, perahu nelayan 10 unit dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," jelas dia.
Sebelumnya, pada Rabu (23/11) sekitar pukul 03.00 WITA korban dilaporkan keluar mencari ikan dengan menggunakan perahu panjang di sekitar perairan antara Desa Koholimombono Kecamatan Wabula, Buton dengan Karang Kapota Kabupaten Wakatobi.
Sekitar pukul 11.00 WITA nelayan lainnya melihat korban dari kejauhan sedang melakukan engkol mesin perahunya, namun tiba-tiba hujan keras disertai petir yang langsung menyambar korban.
Selanjutnya saksi bersama rekannya tiga orang berusaha mendekati lokasi kejadian kecelakaan dan melihat korban sudah tidak berada di atas perahu panjangnya. Pencarian telah dilakukan oleh nelayan sekitar dan keluarga korban, namun hingga informasi tersebut diterima Basarnas Kendari dengan hasil nihil.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Kamis mengatakan bahwa korban bernama La Jamadin (55) dilaporkan hilang terjatuh dari kapalnya di antara Desa Koholimombono Kecamatan Wabula Kabupaten Buton dengan Karang Kapota Kabupaten Wakatobi.
"Kami menerima informasi tersebut dari Bapak La Ode Dila sebagai Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Buton, yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal yakni satu orang nelayan tersambar petir dan terjatuh dari longboatnya di sekitar perairan Buton dan Wakatobi," katanya.
Aris menerangkan usai menerima laporan tersebut pihaknya kemudian memberangkatkan tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi untuk memberikan bantuan SAR.
"Tim Rescue Pos SAR Wakatobi diberangkatkan menuju lokasi kejadian kecelakaan dengan menggunakan RIB untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh dari Pos SAR Wakatobi sekitar 37 mil laut," ujar dia.
Aris menyebut pencarian korban yang merupakan warga Dusun Bantea, Desa Dongkala, Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi, Polsek Pasarwajo, BPBD Buton, aparat Kecamatan Pasarwajo, aparat Desa Dongkala, Satpolair Polres Buton, nelayan sekitar dan keluarga korban.
Pencarian korban menggunakan satu unit RIB milik Pos SAR Wakatobi, perahu nelayan 10 unit dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," jelas dia.
Sebelumnya, pada Rabu (23/11) sekitar pukul 03.00 WITA korban dilaporkan keluar mencari ikan dengan menggunakan perahu panjang di sekitar perairan antara Desa Koholimombono Kecamatan Wabula, Buton dengan Karang Kapota Kabupaten Wakatobi.
Sekitar pukul 11.00 WITA nelayan lainnya melihat korban dari kejauhan sedang melakukan engkol mesin perahunya, namun tiba-tiba hujan keras disertai petir yang langsung menyambar korban.
Selanjutnya saksi bersama rekannya tiga orang berusaha mendekati lokasi kejadian kecelakaan dan melihat korban sudah tidak berada di atas perahu panjangnya. Pencarian telah dilakukan oleh nelayan sekitar dan keluarga korban, namun hingga informasi tersebut diterima Basarnas Kendari dengan hasil nihil.