Jakarta (ANTARA) - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan capaian yang solid atas kinerja operasi dan penjualan unaudited segmen nikel sepanjang Januari sampai September 2022.
Dalam laporan kuartal III tahun ini, volume penjualan unaudited sebesar 17.269 TNi, capaian tersebut mencapai 91 persen penjualan unaudited kuartal III 2021 sebesar 18.880 TNi.
"Pada periode kuartal III 2022, volume penjualan unaudited mencapai 7.646 TNi, tumbuh signifikan sebesar 93 persen dibandingkan volume penjualan unaudited kuartal II 2022 sebesar 3.962 TNi sejalan dengan kondisi pemulihan industri dan peningkatan penyerapan produk feronikel," kata Direktur Operasi dan Produksi ANTAM I Dewa Wirantaya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Volume produksi unaudited feronikel perseroan sampai September 2022 tercatat sebesar 18.088 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau mencapai 95 persen dari capaian produksi unaudited periode sembilan bulan pertama tahun lalu sebesar 19.096 TNi.
Selain itu, tingkat produksi unaudited feronikel ANTAM tercatat sebesar 6.106 TNi sampai periode ketiga 2022, mencapai 96 persen dari produksi kuartal kedua tahun ini sebesar 6.301 TNi.
Di tengah kondisi volatilitas ekonomi pasar global saat ini dan harga energi yang tinggi, Antam berfokus untuk mengimplementasikan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien dengan tetap menjaga kestabilan tingkat produksi dan upaya perluasan basis pasar penjualan feronikel.
"Perusahaan meyakini performa segmen nikel Antam akan konsisten bertumbuh seiring dengan penguatan kondisi ekonomi global dan outlook positif penyerapan komoditas nikel," ujar Dewa.
Selain capaian solid dari feronikel, Antam juga mencatat kinerja positif dari produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel serta diserap oleh pelanggan domestik.
Sepanjang kuartal III 2022 tercatat produksi bijih nikel sebesar 6,22 juta wet metric ton (wmt) atau mencapai sebesar 75 persen dibandingkan volume produksi dalam periode yang sama tahun lalu sebesar 8,30 juta wet metric ton (wmt).
Capaian produksi kuartal III 2022 dipengaruhi pula tingkat realisasi penjualan unaudited bijih nikel ke pasar domestik yang mencapai mencapai 4,75 juta wmt atau setara 83 persen dibandingkan penjualan kuartal III 2021 sebesar 5,76 juta wmt.
Produksi unaudited bijih nikel mencapai 1,82 juta wmt pada kuartal III 2022. Angka itu meningkat 23 persen dibandingkan produksi kuartal II 2022 sebesar 1,48 juta wmt.
Capaian volume penjualan unaudited bijih nikel pada kuartal III 2022 mencapai 1,71 juta wmt, tumbuh 142 persen dari penjualan kuartal II 2022 sebesar 708 ribu wmt sejalan dengan pemulihan tingkat serapan bijih nikel domestik pelanggan pihak ketiga serta stabilisasi harga nikel global.
Dengan profil sumber daya dan cadangan bijih nikel yang baik sejalan pula dengan rencana pengembangan segmen nikel perusahaan, maka Antam akan memperkuat skala bisnis perseroan melalui upaya hilirisasi mineral nikel, di antaranya untuk mendukung pengembangan ekosistem industri baterai listrik nasional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antam catatkan pertumbuhan kinerja yang solid dalam bisnis nikel
Dalam laporan kuartal III tahun ini, volume penjualan unaudited sebesar 17.269 TNi, capaian tersebut mencapai 91 persen penjualan unaudited kuartal III 2021 sebesar 18.880 TNi.
"Pada periode kuartal III 2022, volume penjualan unaudited mencapai 7.646 TNi, tumbuh signifikan sebesar 93 persen dibandingkan volume penjualan unaudited kuartal II 2022 sebesar 3.962 TNi sejalan dengan kondisi pemulihan industri dan peningkatan penyerapan produk feronikel," kata Direktur Operasi dan Produksi ANTAM I Dewa Wirantaya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Volume produksi unaudited feronikel perseroan sampai September 2022 tercatat sebesar 18.088 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau mencapai 95 persen dari capaian produksi unaudited periode sembilan bulan pertama tahun lalu sebesar 19.096 TNi.
Selain itu, tingkat produksi unaudited feronikel ANTAM tercatat sebesar 6.106 TNi sampai periode ketiga 2022, mencapai 96 persen dari produksi kuartal kedua tahun ini sebesar 6.301 TNi.
Di tengah kondisi volatilitas ekonomi pasar global saat ini dan harga energi yang tinggi, Antam berfokus untuk mengimplementasikan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien dengan tetap menjaga kestabilan tingkat produksi dan upaya perluasan basis pasar penjualan feronikel.
"Perusahaan meyakini performa segmen nikel Antam akan konsisten bertumbuh seiring dengan penguatan kondisi ekonomi global dan outlook positif penyerapan komoditas nikel," ujar Dewa.
Selain capaian solid dari feronikel, Antam juga mencatat kinerja positif dari produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel serta diserap oleh pelanggan domestik.
Sepanjang kuartal III 2022 tercatat produksi bijih nikel sebesar 6,22 juta wet metric ton (wmt) atau mencapai sebesar 75 persen dibandingkan volume produksi dalam periode yang sama tahun lalu sebesar 8,30 juta wet metric ton (wmt).
Capaian produksi kuartal III 2022 dipengaruhi pula tingkat realisasi penjualan unaudited bijih nikel ke pasar domestik yang mencapai mencapai 4,75 juta wmt atau setara 83 persen dibandingkan penjualan kuartal III 2021 sebesar 5,76 juta wmt.
Produksi unaudited bijih nikel mencapai 1,82 juta wmt pada kuartal III 2022. Angka itu meningkat 23 persen dibandingkan produksi kuartal II 2022 sebesar 1,48 juta wmt.
Capaian volume penjualan unaudited bijih nikel pada kuartal III 2022 mencapai 1,71 juta wmt, tumbuh 142 persen dari penjualan kuartal II 2022 sebesar 708 ribu wmt sejalan dengan pemulihan tingkat serapan bijih nikel domestik pelanggan pihak ketiga serta stabilisasi harga nikel global.
Dengan profil sumber daya dan cadangan bijih nikel yang baik sejalan pula dengan rencana pengembangan segmen nikel perusahaan, maka Antam akan memperkuat skala bisnis perseroan melalui upaya hilirisasi mineral nikel, di antaranya untuk mendukung pengembangan ekosistem industri baterai listrik nasional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antam catatkan pertumbuhan kinerja yang solid dalam bisnis nikel