Kendari (ANTARA) - Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Univeritas Haluoleo (UHO) Kendari menggelar kegiatan akademik, berupa Konferensi Internasional yang berfokus pada pendidikan, linguistik, sastra dan budaya.

Pj Sekda Pemprov Sultra, Asrun Lio, PhD mewakili Gubernur Sultra, Minggu mengatakan, kegiatan The International Conference on Education, Linguistics, Literature, and Culture tersebut  menghadirkan sejumlah narasumber tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari Singapura dan Amerika Serikat.

Asrun Lio yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra ini mengakui, dalam dunia pendidikan di Sultra terdapat gap, hambatan, dan tantangan pendidikan meliputi bidang bahasa, sosial dan sains, teknologi pendidikan, serta literasi, baik itu terjadi pada pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

Oleh sebab itu, lanjut Ketua IKA Unhas Koordinator Wilayah Sultra ini, untuk meningkatkan kompetensi dan life skills maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan seperti yang tergelar tersebut, karena dinilai mampu menjembatani para ilmuwan, akademisi, termasuk di dunia internasional maupun nasional dalam mendiskusikan isu-isu terkait gap, hambatan, dan tantangan dimaksud dengan pendekatan model Kurikulum Merdeka Belajar.

Ia mengataka. kegiatan yang bertemakan freedom to learn : fostering quality education and removing classical barriers in language education and literacy atau merdeka belajar : meningkatkan kualitas pendidikan dan menghilangkan hambatan dalam pembelajaran pendidikan bahasa dan literasi, juga dinilai mampu lebih mensosialisasikan kurikulum merdeka belajar, mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan bahasa, sastra, linguistik, dan budaya.

Selanjutnya kata dia mampu menyajikan dan membahas hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan bahasa, sastra, budaya, dan linguistik.
Termasuk bagaimana menemukan solusi dan best practices terhadap permasalahan pendidikan.

"Mewakili Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH, saya mengucapkan terima kasih kepada narasumber, guru, dosen, termasuk mahasiswa yang menyampaikan pengalaman best practice mereka dalam belajar dan mengajar Bahasa Inggris, termasuk kepada seluruh pihak terkait sehingga akademik konferensi internasional ini terselenggara dan berjalan sukses," tutur Asrun.

Selain mewakili Gubernur Sultra saat membuka dan menutup kegiatan akademik konferensi internasional tersebut, Pj Sekda Pemprov Sultra ini juga bertindak selaku pembicara utama bersama sejumlah narasumber lainnya, yakni Mr Prof Dr Willy Renandya merupakan Dosen Nanyang Technological University dari Singapura, Prof Dr Herlina MPd merupakan Dosen Universitas Negeri Jakarta, dan Mahjabeen Hussein Ed D merupakan Independent Researcher and Advisor Iowa City, USA.

Ia menambahkan,  bahwa masih dalam suasana peringatan Sumpah Pemuda maka pada aspek pendidikan spirit pemuda harus benar-benar aktif melibatkan diri, dalam mengambil peran agar mutu dan kualitas pendidikan di Sultra dan Indonesia pada umumnya, bisa sejajar bahkan lebih maju dari negara-negara maju lainnya.

"Peran-peran tersebut bisa diwujudkan dengan meningkatkan kualitas diri mereka, baik dibidang pendidikan dengan life skills dan bidang kebudayaan dengan kearifan lokalnya. Dengan demikian maka kemajuan SDM maupun infrastruktur dapat berkembang dengan cepat, baik, dan benar," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024