Kendari (ANTARA) - Cabang olahraga wushu Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menargetkan meraih tujuh medali emas pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Sultra yang akan digelar di Baubau dan Kabupaten Buton pada akhir November 2022.
"Kami untuk wushu targetkan tujuh emas dan mudah-mudahan bisa tercapai. Jadi sementara ini kita sedang mempersiapkan diri dengan latihan-latihan seminggu sebanyak tiga kali," ujar Ketua Pengcab Wushu Baubau La Ode Muhammad Fahirin Sjafei, di Baubau, Kamis.
Meski baru dua tahun menakhodai wushu Baubau, kata dia, namun pihaknya optimistis target sebanyak tujuh emas dapat diraih dari nomor-nomor yang dilombakan.
Saat ini, kata Fahirin yang juga Kepala SMK Negeri 2 Baubau ini, para atlet melaksanakan latihan di gedung SMK 2 Baubau yang cukup memadai dengan dibimbing pelatih berpengalaman.
Kondisi latihan di laksanakan SMK 2 Baubau karena belum adanya arahan mengenai pemusatan latihan (TC) dari pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah itu.
"Harusnya kan Oktober ini sudah harus TC (pemusatan latihan) tapi belum ada informasi dari pihak KONI sampai saat ini. Jadi sekarang kita masih latihan rutin biasa dan menjelang Porprov baru pemusatan latihan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya berharap koordinasi yang baik utamanya terkait persoalan itu sehingga para atlet terus bersemangat melaksanakan latihan guna bisa meraih apa yang diharapkan dalam ajang kompetisi Porprov Sultra tersebut.
"Harapannya koordinasi yang baik utamanya masalah atlet, karena terus terang masalah anggaran secepatnya," ujarnya.
Dikatakan Fahirin, dalam olahraga wushu itu ada dua bidang yang akan diikuti yakni seni dan tarung dengan jumlah atlet yang akan diturunkan sebanyak 16 orang atlet.
"Untuk tarung sebanyak 11 nomor akan diikuti dan lima nomor untuk seni. Jadi kita ada sekitar 16 nomor yang akan kita pertandingkan di Porprov nanti," katanya.
Untuk kelas yang akan diikuti dalam olahraga beladiri wushu tersebut, kata dia, masing-masing nomor diantaranya dari 45-49 kilogram, 50-54 kilogram, 55-59 kilogram maupun kelas sampai 75 kilogram ke atas.
"Kita ada yang masih berusia SMA dan mahasiswa, jadi tergantung berat badan karena dia (kelas yang dipertandingkan) kan bukan usia, kalau usia kan maksimal 32 tahun, tetapi yang menentukan setiap nomor itu dari berat badan," katanya.
"Kami untuk wushu targetkan tujuh emas dan mudah-mudahan bisa tercapai. Jadi sementara ini kita sedang mempersiapkan diri dengan latihan-latihan seminggu sebanyak tiga kali," ujar Ketua Pengcab Wushu Baubau La Ode Muhammad Fahirin Sjafei, di Baubau, Kamis.
Meski baru dua tahun menakhodai wushu Baubau, kata dia, namun pihaknya optimistis target sebanyak tujuh emas dapat diraih dari nomor-nomor yang dilombakan.
Saat ini, kata Fahirin yang juga Kepala SMK Negeri 2 Baubau ini, para atlet melaksanakan latihan di gedung SMK 2 Baubau yang cukup memadai dengan dibimbing pelatih berpengalaman.
Kondisi latihan di laksanakan SMK 2 Baubau karena belum adanya arahan mengenai pemusatan latihan (TC) dari pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah itu.
"Harusnya kan Oktober ini sudah harus TC (pemusatan latihan) tapi belum ada informasi dari pihak KONI sampai saat ini. Jadi sekarang kita masih latihan rutin biasa dan menjelang Porprov baru pemusatan latihan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya berharap koordinasi yang baik utamanya terkait persoalan itu sehingga para atlet terus bersemangat melaksanakan latihan guna bisa meraih apa yang diharapkan dalam ajang kompetisi Porprov Sultra tersebut.
"Harapannya koordinasi yang baik utamanya masalah atlet, karena terus terang masalah anggaran secepatnya," ujarnya.
Dikatakan Fahirin, dalam olahraga wushu itu ada dua bidang yang akan diikuti yakni seni dan tarung dengan jumlah atlet yang akan diturunkan sebanyak 16 orang atlet.
"Untuk tarung sebanyak 11 nomor akan diikuti dan lima nomor untuk seni. Jadi kita ada sekitar 16 nomor yang akan kita pertandingkan di Porprov nanti," katanya.
Untuk kelas yang akan diikuti dalam olahraga beladiri wushu tersebut, kata dia, masing-masing nomor diantaranya dari 45-49 kilogram, 50-54 kilogram, 55-59 kilogram maupun kelas sampai 75 kilogram ke atas.
"Kita ada yang masih berusia SMA dan mahasiswa, jadi tergantung berat badan karena dia (kelas yang dipertandingkan) kan bukan usia, kalau usia kan maksimal 32 tahun, tetapi yang menentukan setiap nomor itu dari berat badan," katanya.