Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menyiapkan sebanyak 558 orang untuk melakukan pendataan awal registrasi sosial ekonomi (Regsosek) 2022.

Kepala BPS Kendari Martini di Kendari, Selasa mengatakan ratusan pencatat tersebut merupakan warga yang direkrut dengan memenuhi berbagai ketentuan salah satunya wajib menguasai penggunaan gawai.

"Kami menurunkan petugas khusus kota Kendari dalam hal melakukan pendataan sebanyak 558 orang, mereka akan melaksanakan kunjungan dari rumah ke rumah atau door to door," katanya dalam Rapat Koordinasi Daerah Regsosek di Kendari, Selasa.

BPS Kendari menggelar Rapat Koordinasi Daerah Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 dengan menghadirkan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Kota Kendari, instansi vertikal, camat hingga, beberapa BUMN dan media.

Martini menuturkan petugas pencatat yang telah diseleksi dan mendapatkan pembekalan mulai 23 September-9 Oktober 2022 ini, akan melakukan pendataan selama satu bulan penuh pada 15 Oktober-14 November 2022.

"Dari 558 ini dibagi setiap pelatihan 100 orang. Masing-masing petugas mendapatkan bimbingan selama dua hari, artinya kami pastikan bahwa mereka akan sanggup melaksanakan tugas dengan berbagai rintangan di lapangan," ujar dia.

Ia menjelaskan dalam proses pendataan oleh petugas setiap kepala keluarga akan diwawancara dengan 50 pertanyaan kemudian petugas akan menentukan lokasi warga tersebut secara daring sehingga letak geografisnya dapat diketahui.

  Sekretaris Daerah Kota Kendari Ridwansyah Taridala (kanan), Kepala BPS Kendari Martini (kiri), usai Rapat Koordinasi Daerah Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kendari, Selasa (20/9/2022) (ANTARA/Harianto)

Kemudian jika dalam pendataan ditemukan bahwa warga itu adalah miskin akan difoto dari depan samping dan dalam untuk memastikan bahwa perpaduan antara data foto, wawancara dan geotagging sama atau tidak.

Dia mengajak agar masyarakat saling mengedukasi tentang adanya pendataan ini, dan memberikan data sebenar-benarnya serta tidak menyembunyikan asetnya dalam registrasi ini.

Sekretaris Daerah Kota Kendari Ridwansyah Taridala saat membuka kegiatan tersebut berharap pendataan awal registrasi sosial ekonomi dapat menghasilkan data terpadu tidak hanya untuk perlindungan sosial, melainkan seluruh program yang diperlukan oleh masyarakat.

Ia mengaku siap mendukung apa yang dilakukan BPS serta meminta seluruh pihak hingga camat dan lurah agar mendukung program tersebut, karena akan menjadi referensi di dalam penyelenggaraan pemberian layanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan pemerintahan hingga pembangunan daerah.

"Saya sudah minta pak camat untuk membackup total. Dan saya sudah meminta Kepala BPS nanti upgrade-nya itu di wilayah kecamatan masing-masing supaya pak camat berjenjang bisa memantau lurah melibatkan organisasi sosial kemasyarakatan di wilayah mulai RW, RT dan karang taruna," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024