Jakarta (ANTARA) - Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebutkan kasus COVID-19 masih mengalami penambahan setelah 1.683 pasien baru terkonfirmasi pada hari ini dan DKI Jakarta melaporkan kasus baru terbanyak, yakni 794 orang.

Data yang diterima di Jakarta, Minggu, juga memperlihatkan pasien pulih bertambah sebanyak 1.667 orang dan delapan orang meninggal dunia.

Dengan demikian, sejak 2020 terakumulasi 6.408.806 kasus COVID-19 di Tanah Air, dengan 6.223.056 orang diantaranya telah pulih dan 157.892 orang meninggal dunia.

Adanya penambahan kasus itu menjadikan saat ini terdapat 27.858 kasus aktif atau pasien yang tengah dirawat dan menjalani isolasi setelah terkonfirmasi COVID-19. Angka itu memperlihatkan kenaikan delapan orang dibandingkan Sabtu kemarin (17/9).

Terdapat juga 2.371 orang yang masuk dalam kategori suspek COVID-19. Kasus baru dilaporkan setelah 39.855 spesimen dari 19.601 orang diuji di jejaring laboratorium di seluruh Indonesia.

Tingkat positif atau positivity rate nasional untuk kategori spesimen harian adalah 8,39 persen dan kategori orang harian 8,59 persen.

Provinsi dengan laporan kasus terbanyak hari ini adalah DKI Jakarta dengan 794 kasus, Jawa Barat 260 kasus, Jawa Timur 195 kasus, Banten 174 kasus baru, dan Jawa Tengah 38 kasus.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyatakan tujuh provinsi masih mengalami tren peningkatan laju kasus harian positif COVID-19 dalam sepekan terakhir.

Berbicara dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (16/9), dia mengatakan provinsi itu adalah Papua Barat, Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jambi dan Sulawesi Tengah. Ketujuh provinsi tersebut masih dalam PPKM Level 1.

Namun, dia menyebut jika dilihat berdasarkan perkembangan kasus dua pekan terakhir situasi pandemi di Indonesia relatif terkendali. "Kasus konfirmasi pada dua pekan terakhir ini mengalami penurunan 4.078 menjadi 2.507," katanya.
  Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dan karyawan mengikuti program vaksinasi booster di RSUD dr. Iskak, Tulungagung (ANTARA/HO - Humas RSUD Tulungagung)


Vaksin dosis ketiga

Penduduk Indonesia yang telah mendapatkan dosis ketiga vaksin COVID-19 sebagai booster atau penguat mencapai 62.590.766 (62,59 juta) orang atau terjadi penambahan 94.183 orang, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Data yang diterima di Jakarta, Minggu, itu juga menunjukkan masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi pertama bertambah 21.723 orang. Total 204.323.497 orang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19 sejauh ini.

Sementara itu, penerima vaksin kedua sudah mencapai 170.930.726 orang. Angka itu memperlihatkan kenaikan 20.469 orang jika dibandingkan Sabtu (17/9).

Untuk dosis keempat, yang saat ini masih diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, telah diberikan kepada 549.754 orang sejauh ini atau bertambah 7.447 orang.

Pemerintah menargetkan 234.666.020 penduduk Indonesia mendapatkan vaksin COVID-19 untuk memberikan kekebalan komunal atau herd immunity dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Satgas juga melaporkan pasien COVID-19 pada hari ini mengalami penambahan 1.683 orang. Disertai juga peningkatan pasien pulih 1.667 orang dan delapan orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mendorong pengelola pusat perbelanjaan atau mal serta operator transportasi publik untuk kembali membuka layanan sentra vaksinasi COVID-19.

Hal itu perlu dilakukan untuk mengakselerasi program vaksinasi COVID-19, meski pemerintah telah menyediakan fasilitasnya di berbagai fasilitas layanan kesehatan.

"Saya kira bagus sekali jika stasiun, bandara, mal-mal itu membuka juga," katanya dalam konferensi pers virtual diikuti dari Jakarta, Jumat (16/9).


 




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas: Kasus baru COVID-19 bertambah 1.683 orang terbanyak di DKI

Pewarta : Prisca Triferna Violleta
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024