Kendari (ANTARA) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Kendari menyebut ekspor kepiting menggunakan jasa kargo dari Sulawesi Tenggara menuju Singapura mengalami tren peningkatan.
General Manager Garuda Indonesia cabang Kendari Syaiful Bahri di Kendari, Selasa, mengatakan pihaknya melakukan pengiriman komoditas kepiting melalui kargo Garuda yang di ekspor ke Singapura tiga kali dalam seminggu.
"Jadi, sudah ada peningkatan isian atau volume ekspor melalui Garuda. Terutama komoditas kepiting mengalami peningkatan," katanya.
Dia menjelaskan rata-rata sekali pengiriman ke Singapura sebelumnya dari 200 hingga 350 kilogram, kini meningkat menjadi 500 hingga 800 kilogram sekali pengiriman
"Meskipun intensitas pengiriman tidak setiap hari, namun komoditas tersebut menjadi komoditas unggulan yang diminati negara tetangga," ucap dia.
Untuk pengawasan ekspor, terdapat standar dan komunikasi dengan buyer luar negeri agar produk tersebut tetap fresh sampai ke tujuan. Untuk kepiting melalui Garuda di Kendari dilakukan sebanyak tiga kali seminggu bersamaan dengan pengiriman berbagai jenis komoditas unggulan yang ada di Sultra.
Meski begitu, ia mengatakan saat ini terdapat beberapa kendala dimana terdapat dokumen pengiriman belum lengkap, sehingga ekspor masih dilakukan lewat Surabaya dan Bali dengan tujuan ekspor ke Singapura.
"Olehnya itu, tidak langsung dari Kendari langsung ekspor ke Singapura, namun bisa lewat perizinan di Surabaya atau Bali," ucapnya.
Ia mengakui, terkait peningkatan ekspor di Sultra, khususnya melalui Garuda Indonesia untuk pengiriman ekspor dari Sultra via udara masih sedikit, tetapi terus terjadi volume peningkatan.
"Garuda akan selalu menginformasikan dan menyediakan konektivitas rute-rute yang nyaman untuk pengiriman kargo agar barang kargo segera diterima oleh pemesan," katanya.
General Manager Garuda Indonesia cabang Kendari Syaiful Bahri di Kendari, Selasa, mengatakan pihaknya melakukan pengiriman komoditas kepiting melalui kargo Garuda yang di ekspor ke Singapura tiga kali dalam seminggu.
"Jadi, sudah ada peningkatan isian atau volume ekspor melalui Garuda. Terutama komoditas kepiting mengalami peningkatan," katanya.
Dia menjelaskan rata-rata sekali pengiriman ke Singapura sebelumnya dari 200 hingga 350 kilogram, kini meningkat menjadi 500 hingga 800 kilogram sekali pengiriman
"Meskipun intensitas pengiriman tidak setiap hari, namun komoditas tersebut menjadi komoditas unggulan yang diminati negara tetangga," ucap dia.
Untuk pengawasan ekspor, terdapat standar dan komunikasi dengan buyer luar negeri agar produk tersebut tetap fresh sampai ke tujuan. Untuk kepiting melalui Garuda di Kendari dilakukan sebanyak tiga kali seminggu bersamaan dengan pengiriman berbagai jenis komoditas unggulan yang ada di Sultra.
Meski begitu, ia mengatakan saat ini terdapat beberapa kendala dimana terdapat dokumen pengiriman belum lengkap, sehingga ekspor masih dilakukan lewat Surabaya dan Bali dengan tujuan ekspor ke Singapura.
"Olehnya itu, tidak langsung dari Kendari langsung ekspor ke Singapura, namun bisa lewat perizinan di Surabaya atau Bali," ucapnya.
Ia mengakui, terkait peningkatan ekspor di Sultra, khususnya melalui Garuda Indonesia untuk pengiriman ekspor dari Sultra via udara masih sedikit, tetapi terus terjadi volume peningkatan.
"Garuda akan selalu menginformasikan dan menyediakan konektivitas rute-rute yang nyaman untuk pengiriman kargo agar barang kargo segera diterima oleh pemesan," katanya.