Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan bahwa jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia pada Senin berkurang 1.852 kasus menjadi 44.514 kasus.

Angka kasus aktif COVID-19 menunjukkan jumlah pasien yang masih menjalani karantina dan perawatan akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2.

Data dari Satuan Tugas juga menunjukkan bahwa pada Senin ada tambahan 2.871 kasus COVID-19 sehingga jumlah akumulatif kasus infeksi virus corona sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020 sampai sekarang seluruhnya 6.349.175 kasus.

Provinsi yang paling banyak menyumbang tambahan kasus pada Senin yakni DKI Jakarta (1.216 kasus), disusul oleh Jawa Barat (605 kasus), Banten (348 kasus), Jawa Timur (271 kasus), dan Jawa Tengah (96 kasus).

Jumlah penderita COVID-19 yang sembuh pada Senin bertambah 4.702 orang menjadi total 6.147.140 orang sedangkan jumlah pasien yang meninggal dunia karena penyakit itu tercatat bertambah 21 orang menjadi seluruhnya 157.521 orang.

Pemerintah telah melonggarkan pembatasan-pembatasan yang diterapkan untuk mencegah penularan COVID-19, tetapi tetap menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit tersebut, termasuk di antaranya melaksanakan vaksinasi.

Pemerintah mendorong warga untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat guna meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan COVID-19.

Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prasenohadi mengatakan bahwa saat ini banyak pasien COVID-19 yang hanya mengalami gejala serupa influenza seperti batuk, pilek, dan demam karena vaksinasi telah meningkatkan kekebalan tubuh mereka menghadapi serangan virus corona penyebab COVID-19.

Meski demikian, dia mendorong pemerintah menggencarkan kembali pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19. Pemeriksaan penting untuk memitigasi dampak mutasi virus corona penyebab COVID-19.


  Pemberian vaksinasi penguat kedua tenaga kesehatan di Kota Batam, Kepulauan Riau. ANTARA/HO-Dinkes Batam/am.


Vaksin Penguat
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 60.369.476 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau mengalami penambahan harian sebanyak 61.870 jiwa pada Senin hingga pukul 12.00 WIB.

Adapun mereka yang telah mendapat vaksin dosis kedua bertambah 16.917 jiwa, sehingga total menjadi 170.895.291 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan. Sementara penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh 203.314.549 jiwa atau bertambah 29.945 pada hari ini.

Mereka yang telah mendapat vaksinasi dosis keempat, utamanya tenaga kesehatan dan lansia, sudah mencapai 285.027 atau mengalami penambahan sebanyak 257 jiwa. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 234.666.020 jiwa.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta pemerintah daerah untuk kembali memperkuat edukasi kepada masyarakat di wilayah masing-masing terkait manfaat vaksinasi COVID-19 dalam rangka merespons kenaikan kasus COVID-19 belakangan ini.

"Pemda agar kembali memperkuat edukasi tentang vaksinasi COVID-19 guna mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 di daerah," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.

Wiku mengatakan, dengan adanya komunikasi, edukasi, dan informasi yang intensif terkait pentingnya vaksinasi untuk masyarakat diharapkan kesadaran untuk melakukan vaksinasi akan terus meningkat.

Pemda, kata Wiku, juga perlu mengidentifikasi kendala yang dihadapi daerahnya dalam meningkatkan cakupan vaksinasi dosis kedua dan ketiga (penguat) serta melaporkan kendala tersebut kepada pemerintah pusat.

"Terutama cakupan vaksinasi dosis kedua dan dosis ketiga yang masih perlu terus ditingkatkan cakupannya," katanya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus aktif COVID-19 di Indonesia berkurang 1.852

Pewarta : Asep Firmansyah
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024