Jakarta (ANTARA) - Petugas keamanan menjaga ketat gerbang masuk rumah pribadi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu.
Salah satu petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya mengaku dirinya mendapat bagian berjaga gerbang di gerbang Jalan Saguling pada malam ini.
Menurut sang petugas keamanan, sejak siang hanya dirinya berjaga gerbang ini dan tidak ada anggota kepolisian yang berada di sekeliling.
Jika rumah dinas kawasan Duren Tiga berjarak sekitar 300 meter ke rumah pribadi Irjen Pol. Ferdy Sambo, maka jarak antara gerbang Jalan Saguling ke rumah pribadi atasan Brigadir J itu sekitar satu meter, kata dia.
Adapun gerbang Jalan Saguling, menurut pengakuannya sudah ditutup sejak sebelum pandemi COVID-19 namun tetap dijaga dan dibuka kalau ada orang yang izin ingin melewati.
Menurut pantauan Antara di depan gerbang perumahan Ferdy Sambo sejak pukul 19.06 WIB perumahan yang berisi sekitar 40 rumah tak terlalu sepi lantaran banyak orang yang berlalu lalang melintasi gerbang tersebut.
Terlihat para pedagang makanan seperti bakso hingga sekoteng diperbolehkan masuk. Ada juga beberapa kendaraan roda dua dan empat hingga ojek daring menanyakan alamat rumah di kawasan Jalan Saguling.
"Saya jarang ketemu. Beliau orang baru di sini belum setahun, kalau yang udah lama itu di Duren Tiga," ungkap petugas keamanan.
Kendati demikian, petugas keamanan mengatakan kawasan Jalan Saguling ini juga mendapat perhatian dari Mayor Jenderal Purnawirawan Polisi yang saat ini Ketua RT 05/RW 01 Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Seno Sukarto.
Seno dikenal akrab dengan para warga di Komplek Pertambangan termasuk sang petugas keamanan yang berusia 55 tahun tersebut.
Menjelang malam minggu, para remaja tampak akrab bermain di sekitar pos satpam yang dekat dengan gerbang. Bahkan mereka juga membersihkan lantai pos satpam saat ditegur sang petugas keamanan.
Diketahui, rumah pribadi eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang berada di Jalan Saguling III merupakan tempatnya melakukan tes PCR seusai dari Magelang.
Arsip - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). ANTARA/Laily Rahmawaty/am.
Tindakan tegas
Korps Mahasiswa dan Pemuda NKRI (KOMPAN) mengapresiasi tindakan tegas Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Wakapolri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono dalam pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Juru Bicara KOMPAN Arif Rahman Yusniadi mengatakan langkah tegas itu setelah Polri melakukan pemeriksaan terhadap puluhan personelnya, termasuk Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol. Ferdy Sambo terkait kasus tersebut.
“Hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi yang memerintahkan agar kasus Brigadir J diproses secara terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Hidayat menyampaikan organisasinya juga mengapresiasi langkah Kapolri yang telah memutasi sejumlah anggotanya agar penyelidikan kasus itu bisa berjalan lancar.
“Jika memang ada yang bersalah dan diproses hukum, maka harus tuntas. Kami, KOMPAN mendukung Kapolri dan Wakapolri,” katanya menegaskan.
Hidayat juga mengingatkan bahwa Kapolri pernah berjanji pada saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI tidak akan segan-segan untuk memecat langsung anggotanya yang melakukan pelanggaran.
“Ayo Pak Kapolri, ini saatnya untuk berbenah dan membersihkan Polri dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mahasiswa dan pemuda siap mendukung dan berada di belakang Kapolri Jenderal Listyo Sigit,” katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (4/8), Listyo Sigit Prabowo menyebutkan terdapat 25 anggota Polri yang tidak profesional dalam menangani TKP tewasnya Brigadir Yosua di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ia menyebutkan 25 personel tersebut terdiri atas tiga orang berpangkat perwira tinggi bintang satu, lima kombes, tiga AKBP, dua kompol, tujuh pama, serta lima bintara dan tamtama. Mereka berasal dari satuan Propam Polri, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Bareskrim Polri.
Sigit mengatakan pihaknya masih mendalami apakah personel yang menghambat proses olah TKP ini diperintah oleh seseorang atau melakukannya atas inisiatif sendiri.
“Tentunya, ini sedang kami kembangkan apakah ada yang menyuruh atau inisiatif sendiri. Yang jelas proses sedang berlangsung,” kata dia.
Baca juga: Kapolri: 25 polisi tidak profesional tangani TKP rumah Ferdy Sambo
Baca juga: Polisi tembak polisi, Polri tetapkan Bharada E sebagai tersangka
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gerbang masuk rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo dijaga petugas keamanan
Salah satu petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya mengaku dirinya mendapat bagian berjaga gerbang di gerbang Jalan Saguling pada malam ini.
Menurut sang petugas keamanan, sejak siang hanya dirinya berjaga gerbang ini dan tidak ada anggota kepolisian yang berada di sekeliling.
Jika rumah dinas kawasan Duren Tiga berjarak sekitar 300 meter ke rumah pribadi Irjen Pol. Ferdy Sambo, maka jarak antara gerbang Jalan Saguling ke rumah pribadi atasan Brigadir J itu sekitar satu meter, kata dia.
Adapun gerbang Jalan Saguling, menurut pengakuannya sudah ditutup sejak sebelum pandemi COVID-19 namun tetap dijaga dan dibuka kalau ada orang yang izin ingin melewati.
Menurut pantauan Antara di depan gerbang perumahan Ferdy Sambo sejak pukul 19.06 WIB perumahan yang berisi sekitar 40 rumah tak terlalu sepi lantaran banyak orang yang berlalu lalang melintasi gerbang tersebut.
Terlihat para pedagang makanan seperti bakso hingga sekoteng diperbolehkan masuk. Ada juga beberapa kendaraan roda dua dan empat hingga ojek daring menanyakan alamat rumah di kawasan Jalan Saguling.
"Saya jarang ketemu. Beliau orang baru di sini belum setahun, kalau yang udah lama itu di Duren Tiga," ungkap petugas keamanan.
Kendati demikian, petugas keamanan mengatakan kawasan Jalan Saguling ini juga mendapat perhatian dari Mayor Jenderal Purnawirawan Polisi yang saat ini Ketua RT 05/RW 01 Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Seno Sukarto.
Seno dikenal akrab dengan para warga di Komplek Pertambangan termasuk sang petugas keamanan yang berusia 55 tahun tersebut.
Menjelang malam minggu, para remaja tampak akrab bermain di sekitar pos satpam yang dekat dengan gerbang. Bahkan mereka juga membersihkan lantai pos satpam saat ditegur sang petugas keamanan.
Diketahui, rumah pribadi eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang berada di Jalan Saguling III merupakan tempatnya melakukan tes PCR seusai dari Magelang.
Tindakan tegas
Korps Mahasiswa dan Pemuda NKRI (KOMPAN) mengapresiasi tindakan tegas Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Wakapolri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono dalam pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Juru Bicara KOMPAN Arif Rahman Yusniadi mengatakan langkah tegas itu setelah Polri melakukan pemeriksaan terhadap puluhan personelnya, termasuk Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol. Ferdy Sambo terkait kasus tersebut.
“Hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi yang memerintahkan agar kasus Brigadir J diproses secara terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Hidayat menyampaikan organisasinya juga mengapresiasi langkah Kapolri yang telah memutasi sejumlah anggotanya agar penyelidikan kasus itu bisa berjalan lancar.
“Jika memang ada yang bersalah dan diproses hukum, maka harus tuntas. Kami, KOMPAN mendukung Kapolri dan Wakapolri,” katanya menegaskan.
Hidayat juga mengingatkan bahwa Kapolri pernah berjanji pada saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI tidak akan segan-segan untuk memecat langsung anggotanya yang melakukan pelanggaran.
“Ayo Pak Kapolri, ini saatnya untuk berbenah dan membersihkan Polri dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mahasiswa dan pemuda siap mendukung dan berada di belakang Kapolri Jenderal Listyo Sigit,” katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (4/8), Listyo Sigit Prabowo menyebutkan terdapat 25 anggota Polri yang tidak profesional dalam menangani TKP tewasnya Brigadir Yosua di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ia menyebutkan 25 personel tersebut terdiri atas tiga orang berpangkat perwira tinggi bintang satu, lima kombes, tiga AKBP, dua kompol, tujuh pama, serta lima bintara dan tamtama. Mereka berasal dari satuan Propam Polri, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Bareskrim Polri.
Sigit mengatakan pihaknya masih mendalami apakah personel yang menghambat proses olah TKP ini diperintah oleh seseorang atau melakukannya atas inisiatif sendiri.
“Tentunya, ini sedang kami kembangkan apakah ada yang menyuruh atau inisiatif sendiri. Yang jelas proses sedang berlangsung,” kata dia.
Baca juga: Kapolri: 25 polisi tidak profesional tangani TKP rumah Ferdy Sambo
Baca juga: Polisi tembak polisi, Polri tetapkan Bharada E sebagai tersangka
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gerbang masuk rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo dijaga petugas keamanan