Parigi Moutong, Sulteng (ANTARA) -
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Palu mengatakan operasi SAR empat korban banjir bandang di Desa Torue Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, ditutup dengan hasil nihil pada pencarian.

"Hingga hari ke 10 kami tidak menemukan tanda-tanda korban dan sesuai hasil kesepakatan, operasi ini ditutup," kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palu Andi Sultan di Torue, Parigi Moutong, Sabtu.
 
Ia mengemukakan, meski operasi sudah ditutup tetapi giat pemantauan tetap dilakukan oleh personel Pos SAR Parigi.

Tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran dari pesisir pantai sektor Utara Desa Torue hingga ke muara Desa Tindaki dan penyisiran sektor Selatan hingga pesisir pantai pesisir pantai Kecamatan Sausu Parigi Moutong dibagi menjadi dua grup/SRU.

Pencarian hari terakhir, tim SAR di bantuan alat berat excavator di area reruntuhan rumah korban, namun tidak ada tanda-tanda yang ditemukan hingga Pukul 17.00 Wita.
 
"Tim SAR gabungan melakukan evaluasi dan rapat bersama pemerintah setempat serta keluarga korban guna mengakhiri pencarian sesuai dengan waktu penambahan operasi," ucap Andi.
 
Ia menjelaskan jika selama pemantauan ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban maka pencarian akan diaktifkan kembali.
 
Empat korban yang dinyatakan hilang pada peristiwa banjir bandang di Desa Torue Kamis (28/8) malam semuanya adalah perempuan, satu di antaranya balita.

"Tim SAR gabungan sudah melakukan tugasnya secara maksimal, namun belum membuahkan hasil. Kami berterima kasih dengan para pihak yang terlibat dalam operasi ini. Setelah operasi di tutup, unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing," tutur Andi.
 
Bencana alam di Desa Torue memaksa 336 kepala keluarga (KK) mengungsi dari 507 KK yang terdampak dan merusak 63 rumah warga terdiri dari 32 rumah rusak berat, 21 rusak ringan serta 10 rumah hilang tersapu banjir.
 
  Arsip - Tim SAR gabungan mengurai tumpukan kayu di tengah laut dan diduga korban terjebak di bawah tumpukan kayu tersebut, Sabtu (30/7/2022). ANTARA/Moh Ridwan

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, mengoperasikan enam alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan dan lumpur sisa banjir bandang di Desa Torue.

"Pelibatan alat berat guna memudahkan pembersihan material yang masih berserakan," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Parigi Moutong Moh. Rivai di Torue, Parigi Moutong, Jumat.

"Ini juga melibatkan lima mobil dumptruck, dan (pelaksanaannya) dibantu aparat TNI, Polri, relawan, dan warga setempat," katanya. 

Dia mengatakan bahwa kegiatan pembersihan dan pengangkutan sampah sisa banjir masih difokuskan di daerah permukiman warga, utamanya di Dusun II, III, dan V yang paling parah terdampak banjir bandang.

"Material pasir yang terbawa banjir diangkut untuk menimbun jalan desa yang rusak supaya akses kendaraan lancar. Adapun material lumpur dan potongan-potongan kayu dan sampah lainnya dibuang di tempat yang sudah disiapkan pemerintah desa," kata Rivai.
 
Menurut data BPBD, bencana banjir yang pada 28 Juli 2022 melanda Desa Torue telah menyebabkan setidaknya 63 rumah warga rusak. Perinciannya sebanyak 32 rumah rusak berat, 21 rumah rusak ringan, dan 10 rumah hilang tersapu banjir.

Bencana itu juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan empat orang hilang.

"Pencarian korban berlangsung 10 hari setelah penambahan waktu tiga hari dan akan berakhir pada Sabtu (6/8). Giat pencarian dikomandoi Basarnas," kata Rivai.


Baca juga: Banjir bandang di Torue Sulawesi Tengah sebabkan setidaknya 63 rumah rusak

Baca juga: Banjir di Torue Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, tiga tewas dan empat hilang



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Operasi SAR korban banjir Torue Parigi Moutong ditutup

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024