Baubau (ANTARA) - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, langsung menjadwalkan pengoperasian kapal feri KMP Sultan Murhum II di Kabupaten Wakatobi usai diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Presiden Joko Widodo meresmikan tiga pelabuhan penyeberangan dan satu kapal motor penumpang (KMP) di Dermaga Rakyat Wanci, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis, 9 Juni 2022. KMP Sultan Murhum II untuk melayani angkutan penyeberangan perintis sebanyak empat kali dalam satu minggu.

Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau, Senin, mengatakan armada KMP Sultan Murhum II melayani lintas Kamaru (Kabupaten Buton) ke Kaledupa-Tomia-Binongko (Kabupaten Wakatobi) telah beroperasi perdana pada 14 Juni 2022.

Berdasarkan jadwal KMP Sultan Murhum II yakni, berangkat dari Kamaru ke Kaledupa pukul 06.00 WITA dan diperkirakan tiba pukul 12.00 WITA, lalu Kaledupa-Tomia pukul 12.30 WITA tiba pukul 16.00 WITA, dan dari Tomia ke Binongko pukul 16.30 WITA diperkirakan tiba pukul 18.30 WITA. Esok harinya dari Binongko ke Tomia pukul 08.00 WITA, Tomia-Kaledupa pukul 10.30 WITA, dan Kaledupa-Kamaru pukul 14.30 WITA.

"Jadi rutenya Kamaru-Kaledupa-Tomia-Binongko, homebase di Binongko lalu paginya kembali lagi ke Tomia, Kaledupa dan di Kamaru bermalam lagi. Jadi setiap hari begitu," katanya menjelaskan.

Pengoperasian kapal itu, kata dia juga, terdapat kondisi yang masih tergantung pasang surut air khususnya saat masuk di Kaledupa karena adanya selat yang cukup dangkal sehingga tidak bisa dilewati saat air surut.

"Ada selat dangkal sehingga tergantung kondisi air di situ, makanya masuk ke Kaledupa harus diperhitungkan pasang surut air," ujarnya.

Ia mengatakan, pengoperasian perdana KMP Sultan Murhum II di Tomia juga disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat dengan turut hadir saat kapal feri tersebut beroperasi di daerah itu.

"Harapan kita, mudah-mudahan beroperasinya kapal khusus untuk masyarakat Wakatobi bisa meningkatkan perekonomian daerah, aktifitas logistiknya berjalan lebih lancar," ujarnya.

Supriadi juga menuturkan, dengan beroperasinya armada feri yang menghubungkan antarwilayah itu, kendala transportasi laut antara Baubau dan Wakatobi, juga dari ke Kaledupa, Tomia, serta Binongko , teratasi dan semakin lancar.

Kapal yang memiliki kapasitas muatan kendaraan campur sebanyak 19 unit dan penumpang sekitar 250 orang itu diharapkan dapat semakin meningkatkan aktifitas perekonomian masyarakat khususnya pada sektor itu dan berdampak pada kemajuan pembangunan daerah.
 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024