Kendari (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Kendari melatih 50 potensi SAR di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, cara memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban jika terjadi musibah atau kondisi membahayakan manusia di permukaan air.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi dalam keterangan tertulis Humas Basarnas Kendari di Kendari, Senin, mengatakan potensi SAR yang dilatih dari berbagai unsur gabungan, antara lain instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan kelompok nelayan.
"Pelatihan potensi SAR pertolongan di permukaan air di Wakatobi diikuti sebanyak 50 orang dari TNI/Polri, instansi pemerintah serta organisasi kemasyarakatan," katanya.
Dia menyampaikan pelatihan berlangsung mulai 20-25 Juni dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan di atas permukaan air bagi para potensi SAR serta meningkatkan kemampuan masyarakat yang berpotensi melakukan pencarian dan pertolongan dalam melaksanakan evakuasi.
"Selain itu, berbagi pengalaman sekaligus menjalin sinergi dan solidaritas antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari dengan potensi di wilayah Sulawesi Tenggara," ujar Aris.
Ia menyebut SAR merupakan tugas dan tanggung jawab negara yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama potensi SAR yang terkoordinasi dengan mengerahkan berbagai potensi guna mencapai tujuan yaitu menyelamatkan jiwa manusia sebanyak mungkin apabila terjadi suatu kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia.
"Melalui pelatihan pencarian dan pertolongan atau SAR kita tingkatkan kemampuan dan keterampilan potensi SAR di Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk di Wakatobi ini," kata dia.
Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud saat membuka kegiatan tersebut berharap, pelatihan itu dapat menghasilkan kekuatan SAR yang terintegrasi secara masif sehingga pelayanan pertolongan yang diberikan ke masyarakat bisa dilaksanakan secara cepat dan optimal.
Ia juga berpesan kepada para peserta untuk mengikuti semua petunjuk dan SOP pelatihan yang telah ditetapkan dan mengutamakan keselamatan diri dan tim selama mengikuti pelatihan.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Wakatobi, forum komunikasi pimpinan daerah, serta tamu undangan lainnya yang berhubungan langsung dalam kegiatan ini.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi dalam keterangan tertulis Humas Basarnas Kendari di Kendari, Senin, mengatakan potensi SAR yang dilatih dari berbagai unsur gabungan, antara lain instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan kelompok nelayan.
"Pelatihan potensi SAR pertolongan di permukaan air di Wakatobi diikuti sebanyak 50 orang dari TNI/Polri, instansi pemerintah serta organisasi kemasyarakatan," katanya.
Dia menyampaikan pelatihan berlangsung mulai 20-25 Juni dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan di atas permukaan air bagi para potensi SAR serta meningkatkan kemampuan masyarakat yang berpotensi melakukan pencarian dan pertolongan dalam melaksanakan evakuasi.
"Selain itu, berbagi pengalaman sekaligus menjalin sinergi dan solidaritas antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari dengan potensi di wilayah Sulawesi Tenggara," ujar Aris.
Ia menyebut SAR merupakan tugas dan tanggung jawab negara yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama potensi SAR yang terkoordinasi dengan mengerahkan berbagai potensi guna mencapai tujuan yaitu menyelamatkan jiwa manusia sebanyak mungkin apabila terjadi suatu kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia.
"Melalui pelatihan pencarian dan pertolongan atau SAR kita tingkatkan kemampuan dan keterampilan potensi SAR di Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk di Wakatobi ini," kata dia.
Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud saat membuka kegiatan tersebut berharap, pelatihan itu dapat menghasilkan kekuatan SAR yang terintegrasi secara masif sehingga pelayanan pertolongan yang diberikan ke masyarakat bisa dilaksanakan secara cepat dan optimal.
Ia juga berpesan kepada para peserta untuk mengikuti semua petunjuk dan SOP pelatihan yang telah ditetapkan dan mengutamakan keselamatan diri dan tim selama mengikuti pelatihan.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Wakatobi, forum komunikasi pimpinan daerah, serta tamu undangan lainnya yang berhubungan langsung dalam kegiatan ini.