Kendari (ANTARA) - Tim SAR gabungan menutup operasi pencarian nelayan bernama Lita (30) yang dilaporkan hilang Minggu (12/6) diduga tenggelam di perairan Mola Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, setelah sepekan dilakukan pencarian namun tidak berhasil ditemukan.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Sabtu (18/6), mengatakan, pihaknya telah melakukan operasi pencarian bersama tim gabungan selama tujuh hari namun hasilnya nihil.
"Mengingat operasi SAR telah dilaksanakan selama tujuh hari dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," katanya.
Dia mengatakan operasi pencarian korban di hari ketujuh turut melibatkan personel gabungan dari Pos SAR Wakatobi, Pos AL Wakatobi, Polair Wakatobi, Stasiun Radio Pantai (SROP) Baubau dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Wanci.
Aris menuturkan, meskipun operasi SAR gabungan ditutup, namun masih akan dilanjutkan dengan pemantauan dalam beberapa hari ke depan.
"Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," ujar dia.
Sebelumnya pada Minggu (12/6) pukul 05.00 Wita korban dengan menggunakan perahu panjang berangkat dari Desa Mola Wanci menuju Desa Sama Bahari Kaledupa.
Selanjutnya, pada pukul 08.05 Wita seorang nelayan asal Desa Mola Sama Bahari menemukan perahu korban sudah berisi air laut dan korban tidak berada di perahunya. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Basarnas sehingga dilakukan pencarian.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Sabtu (18/6), mengatakan, pihaknya telah melakukan operasi pencarian bersama tim gabungan selama tujuh hari namun hasilnya nihil.
"Mengingat operasi SAR telah dilaksanakan selama tujuh hari dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," katanya.
Dia mengatakan operasi pencarian korban di hari ketujuh turut melibatkan personel gabungan dari Pos SAR Wakatobi, Pos AL Wakatobi, Polair Wakatobi, Stasiun Radio Pantai (SROP) Baubau dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Wanci.
Aris menuturkan, meskipun operasi SAR gabungan ditutup, namun masih akan dilanjutkan dengan pemantauan dalam beberapa hari ke depan.
"Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," ujar dia.
Sebelumnya pada Minggu (12/6) pukul 05.00 Wita korban dengan menggunakan perahu panjang berangkat dari Desa Mola Wanci menuju Desa Sama Bahari Kaledupa.
Selanjutnya, pada pukul 08.05 Wita seorang nelayan asal Desa Mola Sama Bahari menemukan perahu korban sudah berisi air laut dan korban tidak berada di perahunya. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Basarnas sehingga dilakukan pencarian.