Jakarta (ANTARA) - Seorang anak berusia delapan tahun yang meninggal di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu karena mengidap penyakit hepatitis akut.

"Iya yang meninggal satu itu dari Taman Sari, dari RSCM juga sudah dipastikan seperti itu," kata Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Yudi Dimyati, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut dapat dipastikan pasca pihak Suku Dinas Kesehatan melakukan penelusuran ke rumah anak tersebut untuk mencari tahu penyebab terjangkit hepatitis akut.

Dari hasil penelusuran, Yudi mengakui korban berasal dari lingkungan permukiman menengah ke bawah.

Namun hingga saat ini, Yudi belum bisa memastikan apa penyebab anak tersebut terjangkit.

"Memang dari sisi rumahnya juga tidak yang terlalu mewah tapi memang kita lagi telusuri lagi awal penyebab dari mana," jelas dia.

Sambil menelusuri penyebab terjangkit hepatitis akut, Yudi mengimbau kepada warga yang tinggal di sekitar rumah korban untuk melapor ke puskesmas jika mengalami gejala-gejala tertentu.

"Ada yang punya gejala panas, kemudian mual, muntah, nyeri di bagian perut kanan atas kemudian mulai tanda-tanda kuning langsung, kita minta keluarga hubungi puskesmas untuk minta rujukan," jelas dia.

Yudi belum merinci, jenis kelamin anak yang meninggal itu apakah laki-laki atau perempuan.

Sebelumnya, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari mengatakan temuan kasus ini berawal ketika anak tersebut sakit dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar pada 15 April lalu dirujuk ke RSUD Cipto Mangunkusumo pada 17 April.

Kala itu, pihak tenaga kesehatan belum bisa menjelaskan penyakit apa yang diderita anak tersebut.

Setelah dilakukan perawatan, anak tersebut dinyatakan meninggal pada 19 April 2022.

Setelah meninggal dunia, pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mendapat laporan adanya kemungkinan anak tersebut meninggal karena terjangkit penyakit hepatitis.

Atas laporan tersebut, pihak Arum pun langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah korban.
 

Pewarta : Walda Marison
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024