Kendari (ANTARA) - Kelompok ibu-ibu di Desa Balasuna, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara mengembangkan usaha kreasi biskuit berbahan dasar sumber daya alam rumput laut.
Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Posaka Perempuan memanfaatkan sumber daya alam di desa mereka guna menggeliatkan ekonomi setelah sempat terpuruk akibat wabah pandemi COVID-19 dua tahun terakhir.
Melalui wadah kelompok Posaka Perempuan" yang dibentuk sejak tahun 2018 lalu, saat ini beranggotakan 22 orang mereka mengembangkan usaha biskuit rumput laut dengan nama produk “Birula Seaweed Biscuit”.
Ketua Kelompok Posaka Perempuan, Jayati di Wakatobi, Sabtu mengatakan saat ini pihaknya masih mengalami kesulitan di mana pemasarannya masih lokal sehingga dibutuhkan peran pemerintah daerah ataupun pihak-pihak lain guna lebih memperluas pemasaran hingga keluar Wakatobi bahkan luar Sultra.
"Usaha ini sejak 2018, untuk pembinaan kelompok ini pertamanya dari (Dinas) Kelautan sekarang sudah banyak yang masuk dari Forkani, sekarang anggotanya 22 orang," katanya.
Dia mengaku, pihaknya memanfaatkan potensi sumber daya alam di desanya melalui pengembangan usaha biskuit rumput laut untuk kembali menggeliatkan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya.
Ibu-ibu di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara mengembangkan usaha kreasi biskuit rumput laut, Sabtu (23/4/2022) (ANTARA/Saharuddin)
Ia menyebut, produk mereka dengan berat 150 gram dijual dengan harga Rp25 ribu per kemasannya namun, dia mengaku sedikit bingung karena pemasarannya saat ini masih di daerah lokal saja.
"Kalau nanti sudah ada pemasarannya mungkin kami sudah bisa usaha seterusnya, makanya kita komunikasi sama orang di atas supaya bisa di carikan tempat-tempat lain untuk pasarannya," ujar dia.
Usaha biskuit rumput laut yang dikembangkan Kelompok Posaka Perempuan, selain untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat desa juga sekaligus sebagai upaya mendukung pemanfaatan sumber daya laut yang bijak dan lestari.
Kelompok Posaka Perempuan ini merupakan binaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Wakatobi bersama Forum Kahedupa Toudani (Forkani) di bawah pembinaan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Posaka Perempuan memanfaatkan sumber daya alam di desa mereka guna menggeliatkan ekonomi setelah sempat terpuruk akibat wabah pandemi COVID-19 dua tahun terakhir.
Melalui wadah kelompok Posaka Perempuan" yang dibentuk sejak tahun 2018 lalu, saat ini beranggotakan 22 orang mereka mengembangkan usaha biskuit rumput laut dengan nama produk “Birula Seaweed Biscuit”.
Ketua Kelompok Posaka Perempuan, Jayati di Wakatobi, Sabtu mengatakan saat ini pihaknya masih mengalami kesulitan di mana pemasarannya masih lokal sehingga dibutuhkan peran pemerintah daerah ataupun pihak-pihak lain guna lebih memperluas pemasaran hingga keluar Wakatobi bahkan luar Sultra.
"Usaha ini sejak 2018, untuk pembinaan kelompok ini pertamanya dari (Dinas) Kelautan sekarang sudah banyak yang masuk dari Forkani, sekarang anggotanya 22 orang," katanya.
Dia mengaku, pihaknya memanfaatkan potensi sumber daya alam di desanya melalui pengembangan usaha biskuit rumput laut untuk kembali menggeliatkan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya.
Ia menyebut, produk mereka dengan berat 150 gram dijual dengan harga Rp25 ribu per kemasannya namun, dia mengaku sedikit bingung karena pemasarannya saat ini masih di daerah lokal saja.
"Kalau nanti sudah ada pemasarannya mungkin kami sudah bisa usaha seterusnya, makanya kita komunikasi sama orang di atas supaya bisa di carikan tempat-tempat lain untuk pasarannya," ujar dia.
Usaha biskuit rumput laut yang dikembangkan Kelompok Posaka Perempuan, selain untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat desa juga sekaligus sebagai upaya mendukung pemanfaatan sumber daya laut yang bijak dan lestari.
Kelompok Posaka Perempuan ini merupakan binaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Wakatobi bersama Forum Kahedupa Toudani (Forkani) di bawah pembinaan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).