Kendari (ANTARA) - PT Pelni (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, konsisten memberlakukan syarat vaksin dosis 1 dan dosis 2 kepada calon penumpang yang akan berangkat melalui Pelabuhan Murhum Baubau.
"Tetap, kita pakai aturan yang lama minimal (vaksin) satu, tapi dua juga lebih bagus. Dan diusahakan juga yang sudah vaksin tetap terkoneksi ke PeduliLindungi, itu yang utama," kata Kepala Operasional dan Pelayanan Pelni Cabang Baubau Yulianto di Baubau, Selasa.
Vaksin dosis satu maupun kedua dapat digunakan bagi calon penumpang ke semua daerah tujuan di Nusantara.
"Kalau dulu vaksin kedua kan pada saat pergantian tahun baru saja, itu kan hanya berlaku sekitar 10 hari atau dua pekan, tapi setelah itu kembali lagi minimal calon penumpang harus vaksin minimal dosis satu," ujarnya.
Dalam rangka penanggulangan penanganan COVID-19 pihaknya tetap bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam menyaring calon penumpang sebelum berangkat atau naik ke atas kapal.
"Yang mana kalau mereka tim KKP memperbolehkan penumpang yang sudah bertiket dan berantigen silahkan naik, tentu kami Pelni mempersilahkan," katanya.
Sejak Januari hingga pertengahan Februari tahun ini, arus penumpang kapal dari Baubau cukup signifikan.
"Memang dari dulu kan Baubau ramai, (jumlah) naik dan turunnya penumpang tidak terlalu jauh," ujar Yulianto.
Meningkatnya arus penumpang dari Pelabuhan Murhum dikarenakan lima unit armada kapal milik Pelni yang beroperasi ke Baubau menjalani perawatan rutin tahunan yakni, KM Nggapulu, KM Lambelu, KM Dorolonda, KM Dobonsolo, dan KM Tilongkabila.
"Jadi, sementara ini untuk penumpang-penumpang seolah-olah padat karena pelayanan kapalnya terbatas, contoh tadi barusan kapal KM Sinabung berangkat, yang biasanya ke arah barat sekitar 100-200 penumpang, namun tadi sudah sampai 600 penumpang," ujarnya.
Dalam mencegah penyebaran wabah COVID-19, pihaknya tetap mengingatkan kepada calon penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan, juga membatasi angkutan jumlah penumpang sementara.
"Tetap, kita pakai aturan yang lama minimal (vaksin) satu, tapi dua juga lebih bagus. Dan diusahakan juga yang sudah vaksin tetap terkoneksi ke PeduliLindungi, itu yang utama," kata Kepala Operasional dan Pelayanan Pelni Cabang Baubau Yulianto di Baubau, Selasa.
Vaksin dosis satu maupun kedua dapat digunakan bagi calon penumpang ke semua daerah tujuan di Nusantara.
"Kalau dulu vaksin kedua kan pada saat pergantian tahun baru saja, itu kan hanya berlaku sekitar 10 hari atau dua pekan, tapi setelah itu kembali lagi minimal calon penumpang harus vaksin minimal dosis satu," ujarnya.
Dalam rangka penanggulangan penanganan COVID-19 pihaknya tetap bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam menyaring calon penumpang sebelum berangkat atau naik ke atas kapal.
"Yang mana kalau mereka tim KKP memperbolehkan penumpang yang sudah bertiket dan berantigen silahkan naik, tentu kami Pelni mempersilahkan," katanya.
Sejak Januari hingga pertengahan Februari tahun ini, arus penumpang kapal dari Baubau cukup signifikan.
"Memang dari dulu kan Baubau ramai, (jumlah) naik dan turunnya penumpang tidak terlalu jauh," ujar Yulianto.
Meningkatnya arus penumpang dari Pelabuhan Murhum dikarenakan lima unit armada kapal milik Pelni yang beroperasi ke Baubau menjalani perawatan rutin tahunan yakni, KM Nggapulu, KM Lambelu, KM Dorolonda, KM Dobonsolo, dan KM Tilongkabila.
"Jadi, sementara ini untuk penumpang-penumpang seolah-olah padat karena pelayanan kapalnya terbatas, contoh tadi barusan kapal KM Sinabung berangkat, yang biasanya ke arah barat sekitar 100-200 penumpang, namun tadi sudah sampai 600 penumpang," ujarnya.
Dalam mencegah penyebaran wabah COVID-19, pihaknya tetap mengingatkan kepada calon penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan, juga membatasi angkutan jumlah penumpang sementara.