Kolaka Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi tenggara (Sultra) siap menjadikan sektor pertanian dan perkebunan sebagai sektor utama dalam menunjang perekonomian di daerah itu.

"Hingga saat ini, Kolaka Timur masih mengandalkan pertanian dan perkebunan dalam menunjang ekonomi daerah," kata Pj Bupati Kolaka Timur, Sulwal Aboenawas, di Tirawuta, Jumat.

Menurut dia, sektor pertanian dan perkebunan telah memberikan sumbangsih baik produk domestik regional bruto atau PDRB tahun 2020 yang tercatat mencapai 42,4 persen.

Untuk itu, pada 2022, potensi yang akan dikembangkan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat masih difokuskan pada kedua tersebut yakni sektor pertanian dan perkebunan.

"Adapun jenis komoditas utama pada sektor tersebut yang menjadi unggulan adalah kakao, padi sawah, nilam dan tanaman hortikultura lainnya serta pasca panen tanaman pertanian dan perkebunan," katanya.

Khusus untuk pertanian dalam hal ini persawahan, kata Sulwan, diharapkan akan lebih meningkat dengan kehadiran Bendungan Ladongi yang dapat mengairi ribuan hektar sawah yang ada di kabupaten Kolaka Timur.

"Tentunya kita berharap dengan kehadiran Bendungan Ladongi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dimana potensi hasil pertanian yang tadinya hanya menghasilkan beberapa beberapa ton dapat menjadi meningkat dua kali lipat," pungkasnya.

Bendungan Ladongi yang dibangun oleh Kementerian PUPR merupakan proyek dengan skema multiyears dengan kontrak tahun 2016-2021 senilai Rp 1,14 triliun tersebut telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (27/12).

Bendungan Ladongi merupakan bendungan tipe urugan batu dengan tanah lempung yang dibangun oleh kontraktor BUMN PT. Hutama Karya (Persero) bekerja sama dengan kontraktor swasta nasional yakni PT. Bumi Karsa (KSO).

Luas genangan serta area sabuk hijau mencapai 246,13 hektare, dengan kapasitas tamping sebesar 45,95 juta kubik. Area sabuk hijau merupakan ruang terbuka hijau yang bertujuan membatasi perkembangan suatu penggunaan lahan atau membatasi aktivitas satu dengan aktivitas lainnya agar tidak saling mengganggu.

Air yang tertampung di Bendungan Ladongi nantinya akan mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas 3.604 hektare secara kontinyu di Kabupaten Kolaka Timur. Selain itu, akan berfungsi pula sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Singai Ladongi dengan kemampuan menahan limpahan air sebesar 132,25 kubik per detik.

Selain pemanfaatan di sektor pertanian dan pengendalian bencana banjir, Bendungan Ladongi juga akan menjadi sumber air baku sebesar 0,12 kubik per detik serta potensi sumber pembangkit energi listrik sebesar 1,3 MegaWatt.
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024