Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh pihak berupaya bersama-sama dengan sekuat tenaga agar infeksi virus COVID-19 varian Omicron tidak meluas di Tanah Air.

“Yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Tanah Air. Jangan sampai terjadi penularan lokal,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Pada Kamis pagi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan kasus pertama yang terkonfirmasi COVID-19 varian Omicron. Kasus infeksi pertama tersebut dialami seorang petugas kebersihan Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta.

Presiden Jokowi mengingatkan varian Omicron memiliki karakteristik penularan yang sangat cepat. Oleh karena itu, seluruh pihak harus melakukan upaya optimal untuk mencegah persebaran Omicron.
 

“Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik,” ujar Presiden

Presiden menginginkan agar kasus aktif COVID-19 di Indonesia tetap rendah dan tingkat penularan (rate transmission) COVID-19 tetap di bawah 1.

Presiden berharap seluruh masyarakat segera mendapatkan dosis vaksin lengkap agar dapat mencegah penularan Omicron. Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19.

Seluruh masyarakat diingatkan agar tetap menerapkan secara disiplin protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, kata Presiden.
 

“Saudara-saudara semuanya jangan kendur menerapkan protokol kesehatan. Tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” ujar Presiden.

Adapun, kasus terkonfirmasi Omicron kini sedang menjalani isolasi. Kasus Omicron pertama ini diketahui berdasarkan hasil analisa genome sequencing yang diterima Kementerian Kesehatan RI pada Rabu (15/12).

Menkes melaporkan bahwa Kemenkes telah mendeteksi lima kasus probable Omicron yang melibatkan pelaku perjalanan internasional dari warga negara Indonesia dan asing.

Lima orang suspek Omicron itu di antaranya dua kasus adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet Jakarta. Tiga kasus "probable" lainnya WNA asal China yang berkunjung ke Manado, Sulut, dan sekarang dikarantina di Manado.

 


Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024