Mamuju (ANTARA) - Jalan trans Sulawesi poros Desa Onang Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tertutup longsor setelah hujan deras melanda wilayah itu.
Satu unit kendaraan tertimpa longsor dan mengalami kerusakan, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Longsor yang terjadi Selasa dini hari membuat masyarakat terjebak kemacetan dan tidak bisa melintasi jalan poros di Desa Onang yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Mamuju tersebut.
"Longsor tiba tiba terjadi akibat hujan deras sehingga masyarakat terjebak kemacetan dan tidak dapat melintas karena badan jalan tertutup longsor," kata Asdar salah seorang warga yang akan melintasi longsor tersebut.
Ia mengatakan, alat berat pemerintah sudah tampak di lokasi longsor untuk membersihkan material berupa batu dan timbunan sehingga jalan poros tersebut sudah dapat dilalui meskipun dengan sistem buka tutup.
"Alat berat mulai membersihkan longsor dan diberlakukan sistem buka tutup dan kemacetan terus terjadi karena kendaraan tidak bisa berpapasan," katanya.
Sementara itu longsor juga terjadi di wilayah Desa Takandeang Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju yang menghubungkan antara Kota Mamuju dengan Kabupaten Mamuju sehingga jalan tersebut juga belum dapat dilintasi dan masih dibersihkan dengan alat berat setelah tertutup longsor.
Jalan poros tersebut diberlakukan sistem buka tutup karena longsor masih menutup sebagian badan jalan.
Antrean kendaraan terjadi, baik dari arah Kota Mamuju maupun dari Majene, beberapa kilometer karena sistem buka tutup yang terjadi di jalan poros itu.
"Masyarakat harus antre sampai bisa melintasi dengan sistem buka tutup ini, masyarakat dari Kota Mamuju juga menunda perjalanannya melintasi titik longsor tersebut karena jalanan masih licin dan hujan masih terjadi," kata Erwin warga lainnya.
Satu unit kendaraan tertimpa longsor dan mengalami kerusakan, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Longsor yang terjadi Selasa dini hari membuat masyarakat terjebak kemacetan dan tidak bisa melintasi jalan poros di Desa Onang yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Mamuju tersebut.
"Longsor tiba tiba terjadi akibat hujan deras sehingga masyarakat terjebak kemacetan dan tidak dapat melintas karena badan jalan tertutup longsor," kata Asdar salah seorang warga yang akan melintasi longsor tersebut.
Ia mengatakan, alat berat pemerintah sudah tampak di lokasi longsor untuk membersihkan material berupa batu dan timbunan sehingga jalan poros tersebut sudah dapat dilalui meskipun dengan sistem buka tutup.
"Alat berat mulai membersihkan longsor dan diberlakukan sistem buka tutup dan kemacetan terus terjadi karena kendaraan tidak bisa berpapasan," katanya.
Sementara itu longsor juga terjadi di wilayah Desa Takandeang Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju yang menghubungkan antara Kota Mamuju dengan Kabupaten Mamuju sehingga jalan tersebut juga belum dapat dilintasi dan masih dibersihkan dengan alat berat setelah tertutup longsor.
Jalan poros tersebut diberlakukan sistem buka tutup karena longsor masih menutup sebagian badan jalan.
Antrean kendaraan terjadi, baik dari arah Kota Mamuju maupun dari Majene, beberapa kilometer karena sistem buka tutup yang terjadi di jalan poros itu.
"Masyarakat harus antre sampai bisa melintasi dengan sistem buka tutup ini, masyarakat dari Kota Mamuju juga menunda perjalanannya melintasi titik longsor tersebut karena jalanan masih licin dan hujan masih terjadi," kata Erwin warga lainnya.