Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi memperkenalkan beras Fortivit kepada masyarakat luas yang diyakini bisa menekan kekurangan gizi atau stunting pada anak-anak.

Kepala Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing di Kendari, Jumat mengatakan,  kandungan khusus yang terdapat beras Fortivit yang secara umum berkhasiat menekan kekurangan gizi dalam tubuh. Namun secara khusus, konsumsi beras premium ini secara kontinu dapat mencegah stunting yang kini banyak diderita anak-anak di Indonesia.

Ia mengatakan, beras Fortivit ini diketahui kaya akan vitamin A, B1, B3 dan B6 serta B9 yang sangat baik sebagai solusi dan strategi program pemenuhan gizi masyarakat untuk mencegah kasus kekerdilan atau stunting.

“Beras ini mengandung mineral khusus untuk stunting. Itu dimasukkan saat proses packing beras. Beras Fortivit ini juga sudah memiliki izin Depkes dan BPOM sehingga dijamin aman. Yang utama juga beras ini adalah produk lokal," ujar Siti Mardati.

Beras Fortivit tampil dalam kemasan satu kilogram dengan harga Rp13.000 per kilogram. Saat ini, Bulog Sultra secara mandiri sudah melakukan proses memproduksi beras Fortivit untuk memenuhi permintaan konsumsi beras kesehatan tersebut di Kota Kendari dan Sultra secara umum.

Masyarakat dapat memperoleh beras Fortivit di beberapa swalayan atau outlet di Kota Kendari. Di antaranya di outlet Kimia Farma, Toko Sanya hingga Marina Mart.

"Selain promosi ke karyawan, kita juga kenalkan ke daerah. Alhamdulillah responnya sangat bagus. Dengan khasiat mencegah stunting, tentu kita harapkan beras Fortivit ini bisa mendukung program nasional yang kini fokus mengatasi kasus stunting di daerah," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024