Kendari (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Kendari, Sulawesi Tenggara memberikan pelatihan hidroponik pertanian kemitraan dengan Dinas Pertanian kepada narapidana.
Kepala Lapas Kelas II A Kendari, Abdul Samad di Kendari, Rabu mengatakan, teori dan praktek lapangan diklasifikasikan berdasarkan minat dan keterampilan warga binaan.
"Peminat bervariasi meliputi praktek hidroponik, pertanian, mekanik, las pabrikasi dan pertukangan. Semua berjalan sesuai rencana," kata Samad.
Lamanya pelatihan disesuaikan dengan program pusat dan anggaran yang tersedia sekitar dua bulan sejak September hingga akhir Oktober 2021.
"Adapun hasil panen hidroponik sudah dikerjasamakan dengan balai hidroponik sehingga pada masa panen akan langsung dibeli dan dipasarkan oleh balai hidroponik,” katanya.
Samad menambahkan, program pelatihan keterampilan bisnis jasa ini merupakan pilot project Lapas industri yang tersebar di seluruh Lapas dan rumah tahanan (Rutan) se-Indonesia.
Hasil karya warga binaan ini, kata Samad, nantinya akan dialokasikan dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan target 20 juta rupiah.
"Tahun 2020 PNBP dari target Rp20 juta kami menyetorkan Rp20. 500.000. Kami upayakan tahun ini melampaui target," ujarnya.
Kepala Lapas Kelas II A Kendari, Abdul Samad di Kendari, Rabu mengatakan, teori dan praktek lapangan diklasifikasikan berdasarkan minat dan keterampilan warga binaan.
"Peminat bervariasi meliputi praktek hidroponik, pertanian, mekanik, las pabrikasi dan pertukangan. Semua berjalan sesuai rencana," kata Samad.
Lamanya pelatihan disesuaikan dengan program pusat dan anggaran yang tersedia sekitar dua bulan sejak September hingga akhir Oktober 2021.
"Adapun hasil panen hidroponik sudah dikerjasamakan dengan balai hidroponik sehingga pada masa panen akan langsung dibeli dan dipasarkan oleh balai hidroponik,” katanya.
Samad menambahkan, program pelatihan keterampilan bisnis jasa ini merupakan pilot project Lapas industri yang tersebar di seluruh Lapas dan rumah tahanan (Rutan) se-Indonesia.
Hasil karya warga binaan ini, kata Samad, nantinya akan dialokasikan dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan target 20 juta rupiah.
"Tahun 2020 PNBP dari target Rp20 juta kami menyetorkan Rp20. 500.000. Kami upayakan tahun ini melampaui target," ujarnya.