Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meningkatkan upaya pengasapan ke tempat-tempat yang dianggap berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab demam berdarah dangue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum di Kendari, Kamis mengatakan pengasapan dilakukan sebagai upaya memberantas nyamuk demam berdarah di daerah-daerah yang diangap rawan DBD.

"Kami telah menurunkan tim fogging ke sejumlah lokasi adanya laporan warga terjangkit guna memberantas DBD," kata dia.

Dia menyebut saat ini pihaknya fokus melakukan pengasapan di beberapa kelurahan, di antaranya Kelurahan Rahandouna, Anduonohu, Watulondo, Kadia, Wowawanggu, Wundudopi, Baruga, Lepo-lepo dan Watubangga.

Rahminingrum mengajak masyarakat agar selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mau menjaga lingkungan dan membersihkan rumah sendiri, baik di dalam maupun di luar rumah.

Selain itu, dia juga meminta masyarakat agar melakukan 3M plus, yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas yang menjadi tempat perindukan nyamuk, sehingga tidak ada tempat berkembang biak bagi nyamuk. Dinkes Kendari tingkatkan pengasapan guna berantas DBD, Kamis (4/11/2021) (ANTARA/Harianto)
Berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari, sejak Januari hingga Oktober 2021 terdapat 176 kasus dan tiga di antaranya meninggal dunia akibat DBD.

"Kasus terbaru ada temuan kasus di sepuluh kelurahan, dengan 14 pasien," kata Kepala Bidang P2P Dinkes Kendari Samsul Bahri.

Menurutnya, peralihan musim atau pancaroba kerap menjadi penyebab munculnya penyakit DBD, melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.

Dia mengimbau agar seluruh pihak ikut ambil bagian dalam langkah pencegahan penyebaran DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan, utamanya membasmi jentik nyamuk.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024